Kura-Kura Ninja Paruh Baya

Rabu 17-06-2020,00:00 WIB

Terus terang, saya langsung punya dua reaksi bertolak belakang saat menontonnya: Terpingkal-pingkal, sekaligus sedih. Hebat, dua perasaan berlawanan dalam satu tontonan dua menitan!

Terpingkal-pingkal, karena memang lucu banget. Lagu aslinya, yang ternyata ditulis oleh superproduser Chuck Lorre (The Big Bang Theory) waktu masih \"miskin\" dulu, dipelesetkan dengan lirik menggambarkan situasi Leonardo dkk sekarang.

\"They used to be so cool. Now they drive their spoiled kids to school!\"

Begitu bunyi salah satu liriknya.

Tapi, secara umum, kartun pendek ini bisa bikin depresi. Pada adegan pembuka, April O\'Neil, sosok wartawan sahabat para Turtles, menyampaikan kabar buruk. Dia merasa sudah tidak tahan, minta bercerai/berpisah dengan Mikey. Ya, April menjalin hubungan dengan Michaelangelo!

Rupanya, Mikey --yang remajanya senang bersenang-senang-- sempat tumbuh menjadi seorang pemabuk. Tapi tenang, dia kemudian jadi sober (meninggalkan alkohol).

Kemudian, ada adegan yang juga bikin tegang. Donatello sedang duduk, menerima telepon dari dokternya. Sang dokter mencoba menjelaskan tentang hasil pemeriksaan terhadap benjolan di punggungnya. Untungnya hanya sebuah kista. Bukan kanker. Donatello bernapas lega...

Lalu ada Raphael. Dia tampak sedih ketika berdiri di atas timbangan. Perutnya membuncit. Beratnya terus naik. Benar-benar masalah umum paruh baya!

Raphael lantas ngobrol dengan Leonardo. Dia menyampaikan kalau musuh utama mereka, Shredder, telah meninggal dunia. Lalu bertanya apakah mereka akan datang ke pemakamannya. Lagi-lagi, masalah paruh baya, mulai bicarakan kenalan yang sakit atau meninggal.

Bukan hanya cerita soal Shredder, Raphael lantas minta pinjam uang (lagi!) ke Leonardo. Rupanya dia punya masalah berjudi. \"Aku seharusnya berhenti berjudi pertandingan golf. Apalagi aku sebenarnya tidak pernah nonton golf!\" begitu keluhnya sambil terisak.

Dari semua, Leonardo memang tampak paling stabil. Punya istri (manusia) dan dua anak perempuan.

Di akhir kartun, keempatnya berkumpul bersama, kongkow seperti bapak-bapak pada umumnya. Mereka telah menjadi \"Heroes on a half-acre, with lawn mower power\" (pahlawan perumahan, dengan mesin pemotong rumput).

Saya berkali-kali menonton klip itu. Tertawa sekaligus sedih. Tapi dunia ya seperti itu. Perasaan yang sama kita rasakan kalau mengenang masa kecil bukan? Banyak senang dan tawanya. Sekaligus juga sedih.

Teman-teman kita waktu kecil dulu, sekarang jadinya macam-macam. Ada yang luar biasa, ada yang kesusahan. Ada yang sehat, ada yang kegemukan dan sakit-sakitan. Ada pula yang sudah pergi selamanya, karena berbagai penyebab... (azrul ananda)

Tags :
Kategori :

Terkait