Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY siap melakukan perlawanan. Ilustrasi Foto: Ricardo/J

Selasa 09-03-2021,00:00 WIB

JAKARTA — Sejumlah pendiri Partai Demokrat berkumpul Kantor DPP di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/3). Mereka bersaksi tanpa SBY tak hadir Demokrat di ibu pertiwi. Steven Rumangkang, yang merupakan salah satu pendiri partai berlambang bintang mercy ini, menyebutkan tanpa jasa SBY bersama almarhum Ventje Rumangkang, tidak akan ada Partai Demokrat di Indonesia.

 

“Tanpa SBY dan Ventje Rumangkang Partai Demokrat tidak akan hadir di ibu pertiwi,” jelas Steven di DPP Partai Demokrat, Senin (8/3).

 

Di sisi lain, Edi Suryanto yang juga salah satu pendiri Partai Demokrat menyebutkan, tidak hanya 99 orang pendiri Partai Demokrat yang berperan besar.

Menurutnya, SBY juga memiliki peran yang penting dalam membesarkan partai tersebut.

“Ketokohan SBY yang membuat Partai Demokrat besar pada tahun 2004. Waktu itu pada tahun 2004, tanpa mengecilkan anggota dewan yang akan dipilih, ada yang santai saja dapat kursi karena ketokohan SBY,” cetus Edi.

Kehadiran para pendiri Partai Demokrat itu sendiri dalam rangka menyaksikan testimoni peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Sumut yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum.

Seperti diketahui, Eks kader Demokrat yang mengikuti KLB di Sumut membuat pengakuan di depan Ketum Demokrat AHY. Eks kader ini dijanjikan Rp100 juta jika mau ikut kongres di Sumut.

Salah satu yang membuat pengakuan itu adalah Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Gerald Piter Runtuthomas.

Di depan Ketum AHY, dia mengaku mau ikut KLB di Sibolangit, Sumut, karena diimingi uang Rp 100 juta. Namun, Gerald mengaku hanya mendapatkan Rp5 juta dari janji Rp 100 juta itu.

Gerald mengaku diajak ikut KLB Sumut oleh salah satu mantan direksi eksekutif Partai Demokrat, Veckey Gandey. Gerald diajak pada 18 Februari 2021 melalui pesan WhatsApp (WA).

“Dan disampaikan oleh Pak Veckey, ikut kongres luar biasa ini memilih ketua umum yang baru. Yang langsung dikatakan adalah Pak Moeldoko. Bahwa kita gerbong sekarang adalah Pak Moeldoko,” jelasnya dalam video testimoni yang diputar dalam jumpa pers di Gedung DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (8/3/2021).

(jpnn/pojoksatu)

Sumber: www.pojoksatu.id

Tags :
Kategori :

Terkait