JAKARTA – Dirut RS Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando membela perawatnya Kristina Romauli Simatupang terkait penganiayaan yang dilakukan Jason Tjakrawinata.
Jason Tjakrawinata mengaku menganiaya perawat RS Siloam Sriwijaya, Palembang, Kristina Romauli Simatupang (28), lantaran emosi melihat tangan anaknya terluka setelah infusnya dicabut.
Dirut RS Siloam Sriwijaya Palembang dr Bona Fernando membantah pencabutan infus tak sesuai SOP. “Itu tidak benar,” kata dr Bona Fernando, Sabtu (17/4/2021).
Dirut RS Siloam menjawab isu yang beredar di media sosial yang menyebut perawat Kristina Romauli mencabut infus tidak sesuai dengan SOP. “Prosedur cabut infus sudah dilakukan sesuai SOP yang berlaku,” tegasnya.
Direktur Keperawatan RS Siloam Sriwijaya Palembang Benedikta Beti Bawaningtyas sebelumnya mengungkapkan hal senada.
“Dikarenakan pasien merupakan anak pelaku dan masih berusia 2 tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus,” kata sosok yang akrab disapa Tata ini ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (16/4).
Namun, lanjutnya, hal yang tidak diinginkan terjadi. Saat itu, ibu pasien menggendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah.
Perawat RS Siloam Kristina Romauli Simatupang lantas segera mengganti plester sembari menghentikan pendarahan pasien. Namun tidak disangka-sangka, tersangka Jason Tjakrawinata datang dan menganiaya perawat tersebut.
Kristina mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut. “Ketika menemui pelaku, kami datang bertiga. Memang dia menyuruh yang tidak berkepentingan disuruh keluar, namun kami menolak karena kami yang bertanggung jawab, baik terhadap pasien dan perawat. Pelaku melontarkan pertanyaan, belum sempat dijawab dia langsung menampar wajah perawat kami,” ujar Tata.
Selanjutnya Jason Tjakrawinata juga memaksa korban bersujud meminta maaf. “Pelaku juga memaksa perawat kami bersujud meminta maaf. Di saat itu juga, dia menendang perut perawat kami,” jelasnya.
“Melihat kejadian tersebut, kami sempat menghalangi dan melerai. Namun pelaku justru menarik rambut korban. Hingga petugas keamanan RS pun berdatangan dan mengamankan korban karena terluka dan memar,” ujar Tata.
Pihak RS Siloam Sriwijaya Palembang bersama Kristina Romauli Simatupang kemudian memutuskan melaporkan penganiayaan tersebut ke Polrestabes Palembang. (ral/int/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id