JAKARTA - Ketum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengungkapkan kegundahan hatinya melihat perkembangan pendaftaran PPPK 2021. Hal itu karena PPPK 2021 tidak hanya diminati guru honorer K2 dan nonkategori, tetapi juga guru-guru swasta. \"Ternyata, guru swasta banyak juga yang antusias mendaftar. Rata-rata mereka sudah memiliki sertifikat pendidik (Serdik),\" kata Titi kepada JPNN.com, Senin (26/7).
Menurut dia, apabila nanti guru honorer di sekolah negeri tidak lulus dalam tes kompetensi tahap 1 maka akan makin berat. Sebab, ujar Titi, mereka harus bersaing ketat dengan guru swasta. Dia menambahkan bahwa kalau nanti yang lulus lebih banyak guru swasta dan mengisi jabatan di sekolah negeri itu tentu akan jadi masalah.
Sebab, pasti akan menggeser posisi guru honorer di sekolah negeri yang belum lulus PPPK 2021. \"Jadi, posisi guru honorer K2 makin terjepit,\" tegasnya. Titi mengaku pusing memikirkan kondisi tersebut.
Dia berharap semua guru honorer K2 yang sudah terdaftar bisa lulus di tahap 1. Lebih lanjut dia mengatakan kalau tidak ada formasi khusus untuk honorer K2, apalagi dites bersama guru swasta dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG), pasti akan kalah. Oleh karena itu, Titi Purwaningsih, perlunya ada afirmasi. Menurutnya, ini bukan masalah takut bersaing, tetapi kalau faktanya hanya dapat afirmasi rendah, sudah pasti peluang lulus tetap kecil. \"Tes sesama honorer pada kesepakatan pertama juga tidak menjamin lulus semua. Selain itu, belum tahu passing grade berapa, kalau tinggi, ya, tepok jidat,\" kata Titi Purwaningsih. (esy/jpnn)
Sumber: www.jpnn.com