DISWAY: Yafira 1.5

Minggu 20-02-2022,00:00 WIB

Itulah gedung perusahaan marketplace, internet service provider, dan crypto PT Yafira Digital Technology. Saya diminta datang ke situ. Dan itulah yang membuat saya mau ke desa itu: sekalian melihat bagaimana perusahaan digital didirikan di sebuah desa tambak di pelosok Lamongan.

Betapa kontrasnya.

Tapi itulah bukti senyatanya. Zaman baru tidak membedakan kota dan desa.

Perusahaan digital ini didirikan warga desa itu: Jack. Umur 31 tahun.

Jack adalah alumnus SMK Pondok Pesantren Darul Ulum. Itulah satu dari 4 pondok \'\'bintang sembilan\'\' di Jombang.

Ayah Jack petani tambak. Luas tambaknya hanya 4.000 meter. Jack tidak sampai hati minta uang ke orang tua untuk kuliah. Begitu tamat SMK ia pilih merantau ke Jakarta. Kerja apa saja. Terutama yang terkait dengan pengembangan website dan software.

Setelah 12 tahun di Jakarta, Covid masuk Indonesia. Jack terpikir ayah, ibu dan adik satu-satunya,  wanita. Jack memutuskan untuk pulang ke desa di Lamongan itu. Ia membawa serta istri dan anaknya.

Rumah ayahnya itulah yang ia jadikan pusat operasi perusahaan digitalnya. Dinding kayu tua ia ganti dengan beton. Ia bangun gedung tiga lantai. Yang terbawah  untuk kamarnya, kamar bapak-ibunya, dan kamar adiknya. Lantai dua dan tiga untuk operasi perusahaan.

Di atas lantai tiga itu untuk gym (beratap) dan kolam renang menghadap langit. Semua itu untuk karyawannya: kini lebih 100 orang.

Rumah-rumah desa di sebelah-sebelahnya kini ikut berubah. Menjadi rumah modern: untuk kos-kosan karyawan Yafira.

Gedung baru Yafira 1.5 hanya 300-an meter dari rumah orang tuanya itu. Usaha digitalnya berkembang pesat. Satu kantor tidak lagi cukup. Jack sebenarnya ingin membangun gedung yang megah dan tinggi. Seperti di kota besar. Tapi itu memakan waktu lama. Ia perlu tambahan kantor mendesak.

Sebagai \'\'jalan tengah\'\' Jack membangun dulu Yafira 1.5. Berarti kelak akan ada Yafira 2.0 yang megah. Dan seterusnya.

Saya diperkenalkan dengan adiknya yang cantik itu: Masuliyah Azaliyatul Afidah. Dipanggil Aza. Umurnyi baru 20 tahun. Masih di semester 4 teknik perminyaan (Geologi) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Aza menjabat direktur di Yafira. Satu-satunya direktur. Jack sendiri tidak menjabat apa-apa. Ia pendiri dan otaknya. Jack sangat mencintai adiknya itu. Ia yang membiayai sang adik kuliah di Gadjah Mada. Ia juga yang menginginkan agar si adik lebih maju dari dirinya.

Tags :
Kategori :

Terkait