DISWAY: Together Stronger

Kamis 17-03-2022,00:00 WIB

 

Johan

Ingat profesi PNS jadi ingat kakek saya dulu. Saat saya masih muda, ketika mengutarakan niat saya untuk mendaftar PNS, kakek marah besar. Saya di hardiknya : \"Kamu kalau memang tidak mampu berkontribusi untuk bangsa dan negara, setidaknya kamu jangan jadi parasit negara!\" Saya hanya bisa termangu-mangu, gagal paham maksud kakek, itu kesimpulan yang salah, tapi saya tidak berani membantah. Kakek memang pribadi yang nyentrik, sifatnya sangat keras. Selama hidupnya tidak pernah kelihatan beliau ada bekerja, tapi keluarga tidak pernah kekurangan. Beliau sosok yang misterius buat saya, mengenal dari kecil dan mendapat kasih sayangnya sepanjang waktu, tapi terasa ada dinding pemisah yang memisahkan \"dunia\" beliau dengan saya. Setelah menginjak usia remaja, saya sering bertanya-tanya, apa sih sebenarnya profesi kakek. Nenek saja tidak tahu kakek kerjanya apa. Kegiatannya kadang memancing kepiting di pantai bakau. Kadang \"menghilang\" beberapa hari tidak pulang. Selebihnya menghabiskan waktu dirumah. Ada kalanya pikiran negatif muncul. Apakah kakek kerjanya jadi maling? atau kakek tukang judi? apakah kakek seorang intel? atau anggota gangster? apakah kakek piara tuyul atau babi ngepet? Bila sudah sampai ke situ, saya segera menghentikan lamunan dan melakukan sesuatu untuk mengalihkan pikiran. Ah apa pun itu, beliau adalah pahlawan saya. Beliau sudah meninggalkan dunia ini dengan banyak kenangan indah untuk saya. I miss you Mbah. Suatu hari cucumu akan menyusul untuk berkumpul kembali dengan mu.

 

melow Reader

Heran sudah berbulan-bulan terjadi, seingat saya Disway tak pernah memuat tulisan minyak goreng.

 

Longway

New hope lagi bagi masyarakat Tanggamus, Semoga terlaksana Kawasan Industri Tanggamus (KIT) dan Pelabuhan Baru diteluk Semaka kami. KIT sampai sekarang masih angin - anginan kadang bertiup kadang masuk angin, meskipun KIT termasuk angin yang bertiup dari PSN.

 

Liam

Ini buat perbandingan saja ya. GDP Singapore yang seluas 728,6 km² , pada waktu baru merdeka tahun 1960 sekitar (1960) 704.8 juta USD , yang jika inflasi di kumulasikan sampai sekarang ,kira-kira setara 6,7 miliar Dollar. Populasi Singapura waktu itu 1.646.000. Singapore kita sudah tahu potensi SDA nya. Sekarang Lampung pada khususnya , Populasi 8,458 .000, luasan 35.376 km². Sumber daya alam gak kira-kira banyaknya. GDP 2020 . GDP nya kalau saya tak salah konversi sekitar 25 miliar Dollar USD . APBD -P lampung 2021 7,529 triliun rupiah (Uang efektif tersedia, beda dengan GDP) . Umpama 100 jt dollar USD = 1.4 triliun, APBD lampung berarti ada pada sekitar 5,3 miliar USD. Sudah sekitar 80% nya PDB Singapur (Inflasi sudah dihitung) . Pointnya, Lampung punya modal hampir setara atau mungkin lebih dari Singapur pada masa 1960. Bedanya ada pada perbedaan fasilitas yang berbeda, sekarang internet semua punya sama, informasi semua ada, lengkap. Lampung punya modal lebih dari cukup untuk menjadi sejahtera. Sekarang terserah pemimpin nya mau di apa-in. Sudah saatnya Chauvinisme kita gunakan dalam arah yang positif . Dengan modal yang sama, mereka bisa ,kita juga harus bisa. Toh sama-sama makan nasi. Kesempatan juga sama ; tak ada yang melarang kita sekolah,berdagang.

 

ProJo Reader

Jelas lebih bagus singkong import bah. Kandungan pati di dalamnya lebih banyak.  Kalau singkong lokal bentuknya besar dgn bobot berat tapi kandungan patinya sedikit.  Intinya kalau dihitung lebih untung pakai singkong import Vietnam.

 

Tags :
Kategori :

Terkait