DISWAY BARU

Bangkitkan Permainan Tradisional, Museum Siginjei Gelar Lomba Congklak Tingkat Pelajar SD Se-Kota Jambi

Bangkitkan Permainan Tradisional, Museum Siginjei Gelar Lomba Congklak Tingkat Pelajar SD Se-Kota Jambi

Bangkitkan Permainan Tradisional, Museum Siginjei Gelar Lomba Congklak Tingkat Pelajar SD Se-Kota Jambi--

JAMBIEKSPRES.CO.ID - Museum Siginjei kembali memperkuat perannya sebagai pusat literasi budaya dengan menyelenggarakan Lomba Permainan Tradisional Congklak yang diikuti oleh pelajar puteri tingkat Sekolah Dasar se-Kota Jambi. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Museum Siginjei pada Kamis (27/11) dan diikuti oleh 16 sekolah yang mengirimkan wakil terbaiknya.

Lomba ini menjadi salah satu agenda rutin museum dalam rangka mengenalkan, merawat, sekaligus menghidupkan kembali permainan tradisional di tengah gempuran permainan digital dan budaya populer modern.

BACA JUGA:BPJN Jambi Pulihkan Akses Jalan Nasional Sungai Penuh-Batas Sumbar yang Terdampak Longsor Tebing

Panitia Pelaksana Lomba, Krisviorini, menyampaikan bahwa penyelenggaraan lomba congklak bukan sekadar kompetisi, melainkan bagian dari upaya museum untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya takbenda Indonesia. Menurutnya, permainan tradisional seperti Congklak mulai jarang dimainkan oleh anak-anak masa kini karena hadirnya berbagai permainan modern yang lebih praktis dan interaktif secara digital. “Kita mengambil lomba permainan tradisional Congklak karena permainan Congklak adalah salah satu permainan tradisional yang mulai terlupakan. Sekarang anak-anak lebih banyak mendapatkan permainan dari luar. Nah, tugasnya Museum Siginjei adalah memperkenalkan kembali, mengangkat kembali, dan mengajarkan kembali permainan tradisional ini kepada anak-anak didik kita,” ujar Krisviorini.

BACA JUGA:Beraksi Sejak 2024, Pelaku Curanmor Viral Asal Sumsel Gasak 40 Motor di Muaro Jambi

“Melalui lomba ini, kami ingin mengajak pelajar SD untuk mengenal sekaligus mengapresiasi kekayaan budaya lokal,” lanjutnya.

BACA JUGA:Dialog Budaya Museum, Mengajak Guru Hadirkan Pembelajaran Bermakna dari Sumber Asli Sejarah

Congklak, yang dikenal sebagai permainan penuh strategi dan ketangkasan, memiliki nilai edukatif serta sosial yang kuat. Selain melatih konsentrasi, permainan ini juga mendorong kemampuan berhitung dan strategi, serta mengajarkan sportivitas. Oleh karena itu, museum menilai congklak sangat relevan untuk diperkenalkan kembali kepada generasi muda, khususnya pelajar SD.

BACA JUGA:Diskominfo Provinsi Jambi Raih Penghargaan Penyelenggara Peduli Penyiaran pada Anugerah KPID Jambi 2025

Susana auditorium berubah menjadi arena kompetisi yang semarak ketika para peserta berlomba menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Riuh rendah dukungan guru pembimbing dan antusiasme para peserta menambah warna dalam kegiatan tersebut. Setiap sekolah mengirimkan peserta puteri sebagai bentuk keseragaman kategori lomba, sekaligus untuk memberikan kesempatan yang merata dalam berkompetisi.

BACA JUGA:Polisi Tetapkan Lima Tersangka Kasus Pengeroyokan Mahasiswi di Jambi

Setelah melalui beberapa babak penilaian lomba, panitia akhirnya menetapkan 6 pemenang yaitu: Alyssa Humaira dari SD 224 meraih peringkat pertama dengan total nilai 61, Yasmin Anisa dari SD 98 berada di posisi kedua dengan nilai 57, Naura Miftahul Jannah dari SD 171 menduduki posisi ketiga dengan nilai 46. Selanjutnya Kategori Harapan yaitu Fatimah Azzahra dari SD 30 berhasil meraih Harapan I dengan nilai 41, Anisa dari SD 30 menempati Harapan II dengan nilai 37 dan Aliya Al Fadiya dari SD 62 menduduki Harapan III dengan nilai 27.

Museum Siginjei berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga mendorong pelajar untuk mengenal lebih dekat budaya lokal, khususnya permainan tradisional. Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya museum dalam melestarikan budaya Jambi melalui pendekatan edukatif dan menyenangkan.

Dengan adanya kegiatan rutin seperti ini, Museum Siginjei berharap permainan tradisional tidak sekadar menjadi sejarah, tetapi tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang. (kar)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: