33 Persen Desa di Tanjabtim Sudah Bentuk Koperasi Merah Putih
Arie Julian Saputra--
MUARASABAK , JAMBIEKSPRES.CO.ID– Pemerintah Kabupaten Tanjabtim terus menggenjot pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah desa dan kelurahan.
Hingga akhir Mei 2025, tercatat sekitar 30 dari total 93 desa dan kelurahan telah membentuk koperasi tersebut. Angka itu setara dengan 33 persen dari target yang ditetapkan.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tanjabtim, Arie Julian Saputra mengatakan, bahwa proses pembentukan koperasi dilakukan melalui sosialisasi, pendampingan dan pembinaan oleh pihaknya, bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM setempat.
BACA JUGA:Korban Malpraktik Sunat Laser Melapor ke Polres Kerinci
"Pembentukan koperasi ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Pengurus harus cakap, amanah, dan tentu saja merupakan anggota koperasi yang sah," katanya.
Lebih lanjut Arie menjelaskan, latar belakang pendidikan calon pengurus tidak menjadi kendala utama, selama memenuhi syarat sebagai anggota koperasi. Sementara untuk aspek teknis pemilihan pengurus, diserahkan sepenuhnya kepada Dinas Koperasi dan UMKM.
Pembentukan Koperasi Merah Putih ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, yang menargetkan penyelesaiannya pada bulan Mei. Namun, kondisi geografis Tanjabtim yang terdiri dari banyak desa terpencil dan jauh dari ibu kota kabupaten menjadi tantangan tersendiri.
"Kita tetap optimistis seluruh koperasi bisa terbentuk paling lambat bulan Juni. Karena sesuai jadwal, peluncuran nasional Koperasi Merah Putih akan dilakukan langsung oleh Presiden RI pada 12 Juli mendatang," imbuhnya.
BACA JUGA:Harga BBM di Jawa Timur Turun Rp 860 Per Liter, Berikut Harga Baru BBM Berlaku 1 Juni 2025
Koperasi Merah Putih sendiri diharapkan menjadi wadah ekonomi kerakyatan yang memperkuat kemandirian desa dan mendukung pertumbuhan UMKM di tingkat lokal.
"Dengan terbentuknya koperasi ini, kita menambah satu lagi instrumen penting dalam pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan," harapnya.(lan)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


