Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota Komisi XII DPR RI Syarif Fasha Kunker Ke Desa Pondok Meja-Muaro Jambi

Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota Komisi XII DPR RI Syarif Fasha Kunker Ke Desa Pondok Meja-Muaro Jambi--
Selain itu, persoalan lampu jalan di Pondok Meja yang sampai saat ini tidak ada.
“Ada 7 ribu penduduk Pondok Meja ini pak. Apa pun permasalahan di desa pasti larinya ke Kades. Untuk itu kami berharap adanya dorongan dari bapak,” ujar Kades.
Menanggapi hal itu, Syarif Fasha mengatakan, kalau seandainya aspirasi itu menjadi kewenangan kabupaten, ia akan meneruskan dengan anggota DPRD Muaro Jambi dari NasDem, atau ia akan langsung menyampaikan ke bupati Muaro Jambi.
Apabila aspirasi itu menjadi kewenangan gubernur, maka akan ia sampaikan ke gubernur.
“Saya akan langsung sampaikan ke gubernur kalau itu kewenangan provinsi. Namun jika itu menjadi kewenangan pusat, maka akan Saya bantun untuk diperjuangkan di tingkat pusat. Meskipun bukan menjadi kewenangan Komisi XII, Saya akan meminta bantu komisi-komisi yang lain,” ujar Fasha.
Terkait gas 3 kilogram, kata Fasha, harus jelas siapa penerima gas ini. Gas ini merupakan gas subsidi untuk masyarakat tidak mampu, sehingga perlu dipastikan penerimanya sudah tepat. Sering terjadi kelangkaan, bisa jadi penyalurannya itu yang tidak tepat. Idealnya, 1 pangkalan itu diperuntukkan bagi 200-300 pelanggan.
“Artinya, masyarakat mampu juga menikmati gas subsidi ini. Makanya perlu Pak Kades melakukan pendataan ulang terkait penerima gas ini. Seperti Kota Jambi, ada kartu kendali, sehingga penerimanya betul-betul tepat sasaran,” katanya.
Terkait angkutan batu bara yang menjadi penyebab kemacetan, Fasha mengatakan, banyaknya angkutan batu bara dikarenakan besarnya kuota batu bara Jambi.
“Namun demikian, kita sudah usulkan ke Kementerian ESDM agar kuota batu bara Jambi dikurangi, sehingga tidak kejar target lagi seperti saat ini. Selain itu, mobil batu bara haruslah melintasi jalan khusu dan tidak boleh melintasi jalan umum lagi,” jelasnya.
Mengenai Pamsimas, Walikota Jambi Periode 2013-2023 itu mengatakan, tidak sepanjang masa dibantu APBN, setelah selesai diserahkan ke PU kabupaten. Biasanya, PU menyerahkan ke desa.
“Nanti Pak Sulaiman, anggota DPRD Muaro Jambi dari Partai NasDem, akan membantu bapak-bapak, memfasilitasi bertemu Kadis PU Muaro Jambi membicarakan terkait Pamsimas ini,” ujarnya.
Menambahkan komentar Fasha, Anggota DPRD Muaro Jambi H Sulaiman, mengatakan, ia siap memfasilitasi masyarakat terkait hal ini. Selain itu, mengenai lampu jalan, nanti akan dipasang di Pondok Meja ini.
“Tahun ini ada Pokir di Pondok Meja, nanti akan kita pasang melalui program Pokir ini di Pondok Meja,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: