Akibat Lahan Padi Terendam, Tidak Ada Lahan Padi Berpotensi Puso
Kondisi lahan padi di Kabupaten Tanjabtim yang terendam banjir pasca diguyur hujan dengan intensitas tinggi-Foto: Istimewa-
MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Tanjabtim beberapa hari ini membuat sejumlah wilayah menjadi tergenang banjir. Tentunya lahan pertanian padi petani juga berdampak, namun tidak ada yang berpotensi akan terjadi puso.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjabtim, Sunarno. Dia mengatakan, bahwa di musim Oktober-Maret (Okmar) ini ada kurang lebih 5.000 hektar lahan yang telah ditanam padi, namun sampai saat ini belum ada laporan dari penyuluh terkait lahan padi yang terancam puso.
"Alhamdulillah sampai dengan hari ini tidak ada laporan terkait tanaman padi yang terancam puso akibat terendam banjir," katanya.
Sunarno menjelaskan, kondisi ini dikarenakan fase pertumbuhan padi yang telah ditanam sudah mendekat fase tinggi atau sudah mendekati fase generatif, sehingga rendaman air hujan yang tergenang tidak mempengaruhi pertumbuhan padi, karena padi sudah lebih tinggi dari pada air.
"Alhamdulillah hujan dengan intensitas tinggi terjadi saat padi sudah tinggi, sehingga tidak mempengaruhi produksinya," jelasnya.
Pada musim Okmar ini, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjabtim mentargetkan produksi padi sekitar 5.000 ton, dan Dirinya optimis target tersebut tercapai melihat dari kondisi padi saat ini.
"Kami berharap kedepannya curah hujan bisa stabil seperti saat ini, sehingga lahan padi 5.000 hektar itu Insya Allah bisa panen," harapnya.
Selanjutnya, Sunarno juga berharap pada musim tanam berikutnya, pihaknya akan mengupayakan tahun 2025 ini meningkatkan produksinya dari musim tanam sebelumnya.
"Kita akan berusaha pada musim tanam April - September (Asep, red) akan kita tingkatkan produksinya," tukasnya.(lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: