Air Sungai Pengabuan Meluap, Jalintim KM 121 Merlung Macet Panjang
MACET DI JALINTIM: Aparat dari Polsek Merlung mengatur arus lalu lintas di ruas Jalan Lintas Timur (Jalintim) tepatnya di KM 121, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) yang tergenang air kemarin (19/1). FOTO: GATOT SUNARKO/JE--
KUALA TUNGKAL, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Arus lalulintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) tepatnya di KM 121, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), macet panjang.
Ini dikarenakan air Sungai Pengabuan yang meluap ke badan jalan karena tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari belakangan ini.
Personil dari Polsek Merlung harus melakukan pengaturan arus lalulintas yang notabenenya menghubungkan Provinsi Jambi dengan beberapa kota lainnya di Sumatera, seperti Riau dan Sumatera Utara.
Kapolsek Merlung AKP Agung Heru Wibowo mengatakan, banjir yang terjadi tersebut membuat Jalintim tertutup air. Akibatnya antrian kendaraan di jalan yang menghubungkan antar provinsi Jambi dan Riau ini macet total.
"Hari ini masih banjir di Jl. Lintas Timur Km. 121 depan Mako Polsek Merlung dan Jalan Lintas Merlung - Simpang Niam (Kabupaten Tebo)," katanya Minggu (19/1).
Agung menegaskan ketinggian ari saat ini mencapai lebih kurang 75 cm atau batas pinggang orang dewasa. Ia menyebutkan untuk saat ini jalan tersebut hanya dapat dilalui oleh beberapa kendaraan yang memiliki roda/ban tinggi.
"Untuk kendaraan kecil roda dua dan roda empat dialihkan melalui jalan alternatif yaitu melalui Jalan Kampung yang dipandu oleh personel polsek," ungkapnya.
Kapolsek Merlung menyebutkan kondisi lalu lintas saat ini terjadi penumpukan karena tidak semua kendaraan besar berani melewati genangan akibat banjir.
"Jalan Lintas Merlung menuju Simpang Niam (Kabupaten Tebo) Desa Lubuk Terap Kecamatan Merlung. Saat ini ketinggian debit air mencapai lebih kurang 1 m atau pinggang orang dewasa," ungkapnya.
"Untuk saat ini jalan tersebut tidak dapat dilalui baik kendaraan R2 dan R4 dari arah Merlung menuju Kecamatan Renah Mendaluh/Simpang Niam (Kabupaten Tebo) maupun sebaliknya," sambungnya.
Ia menegaskan bajir ini terjadi akibat intensitas hujan yang begitu tinggi dari Jum'at sore tanggal 17 Januari 2025 sampai dengan hari Sabtu sore tanggal 18 Januari 2025.
"Seperti pada tahun-tahun sebelumnya banjir tersebut akan surut beberapa jam kedepan apabila tidak terjadi hujan lagi,’’ tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: