Selamat Datang FK UIN Jambi: Kado Ulang Tahun Provinsi Jambi ke 67
Prof. H. Suaidi Asyari MA, PhD, Rektor UIN STS Jambi 2019-2023-Foto: Istimewa-
Cikal bakal lahirnya Fakulas Kedokteran UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dimulai dari semangat empirisasi paradigma transintegrasi ilmu yang diterapkan. Menciptakan terminal terakhir dari diskusi/debat normatif integrasi ilmu di kalangan akademisi PTKIN.
Diakui bahwa keinginan akademis luhur itu untuk menciptakan dokter yang bisa menguasai ilmu agama untuk mendukung ilmu kedokterannya. Gagasan ini berkembang di tengah masa moratorium, masa sulit protokol pandemi covid-19, ejekan, fitnah, adu domba, ujar kebencian dan pengkhianatan dari bawah dan tekanan dari atas.
Pada awalnya pendirian FK UIN hanya masuk dalam misi persiapan pendirian dengan menyiapkan program/kegiatan yang mendukung, seperti Praktik Dokter, Apotek yang keduanya sebagai pengembangan dari Klinik dengan seorang dokter dan seorang perawat (yang ASN).
Akan tetapi ketika roadshow ke sejumlah MAN IC, presentasi ke sejumlah pimpinan lembaga dan ketika tamu penting datang ke UIN, maka kelogisan berkembang untuk segera diambil langkah mengubah “persiapan” FK menjadi “pendirian” FK terjadi.
Titik Pemicu Utama
Pada November 2021 UIN kedatangan tamu Dr. Maulana yang kemudian berkenan untuk mendampingi sosialisai ke PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia). Pertemuan ini mempunyai pengaruh besar terhadap dimulainya persiapan borang Fakultas Kedokeran UIN. Sejak itu borang FK UIN disiapkan sampai kemudian diupload ke siaga.kemdikbud.go.id.
Pemicu ini menjadi semakin kuat ketika anggota DPR RI Komisi 8 dapil Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus (HBA) menyarankan supaya pimpinan UIN meminta rekomendasi anggota DPR Komisi 10 Drs. H. Zulfikar untuk untuk memohon rekomendasi Kementerian Kesehatan RI. Seterusnya rekomendasi dan arahan dari Kementerian Kesehatan membuat dukungan luar semakin solid.
Menantang Nalar Awam
Karena saat itu FK masih moratorium, Covid-19 sedang mewabah di seluruh dunia, SDM FK hampir nol, Laboratorium FK hampir nol dan anggaran sangat terbatas, maka gagsaan pendirian FK UIN STS Jambi wajar mendapat ejekan logika awam tadi.
Ejekan seperti rektor mimpi, fitnah sampai diperiksa lembaga pemeriksa, diakhianati, adu domba ternayata kemudian memicu semangat lebih kuat lagi.
Semua tantangan itu dihadapi dengan sabar, ada tim yang begitu solid bekerja walau terkadang di tengah tangisan menghadapi berbagai faktor di atas. Dedikasi mereka telah menyabab UIN Jambi menorah sejarah, meniggalkan legacy yang tidak pernah akan terhapuskan oleh betapapun pemikiran dan prilaku orang.
Mimpi itu sudah menjadi Kenyataan?
Surat Keputusan NOMOR 97/A/O/2024 keluar setelah sebelumnya menempuh bimbingan teknis dan perbaikan setidaknya lima atau enam kali yang resmi. Pada jam 23:23 tanggal 8 Oktober 2023 (sewaktu masih Rektor periode 2019-2023) dilakukan perbaikan setelah evaluasi lapangan dan diupload kembali setelahnya. Pada tanggal 12 Februari 2024 Evaluasi Direkomendasi oleh Kemendikbud, selanjutnya usul masuk proses validasi pemenuhan syarat akreditasi oleh BANPT/LAMPT.
Setelah upload 8 Oktober 2023 ini, pimpinan pada waktu setidaknya mendapat telp 2 kali bahwa jika diperbaiki untuk penyesuaian dengan LAMPTKES, maka SK segera akan diterbitkan. Saat itu rektor 2019-2023 sudah di PLT-kan.
Meskipun persyaratannya sama, tetapi setiap lembaga terkait tentu mempunyai pride dan persepsinya masing-masing. Walaupun secara prinsip telah keluar rekomendasi dari Kemendikbud, tapi masih perlu akreditasi minimum. Maka setiap selesai dievaluasi selalu ada perbaikan, termasuk atas perimintaan LAMPTKES.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: