Janjikan Untung 5 Persen Investasi Batu Bara, Oknum Bhayangkari Tipu Sesama Bhayangkari Hingga Ratusan Juta
Ilustrasi kasus dugaan penipuan--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Oknum Bhayangkari Polda Jambi dilaporkan atas dugaan penipuan dengan modus investasi tambang batu bara. Korban dijanjikan keuntungan 5% setiap bulan.
Korban yakni, Chintia Andara (29) dan terlapor berinisial DDR. Keduanya merupakan anggota Bhayangkari Polda Jambi.
Kepada media ini, Chintia menceritakan, awalnya ia ditawarkan investasi batu bara yang berlokasi di Muara Enim oleh terlapor dengan iming-iming keuntungan sebesar 5% dari modal yang ia investasikan
Setelah melakukan diskusi, Chintia pun akhirnya tertarik ikut investasi tambang batu bara tersebut. Ia menjaminkan sertifikat bangunan milik orang tuanya ke Bank untuk mendapatkan modal sebesar Rp 360 juta.
"Orang tua saya mengajukan pinjaman ke bank, setelah pencairan di Bank sebesar Rp 360 juta berhasil, uang itu langsung saya berikan kepada ibu DDR untuk investasi tambang batu bara pada bulan Januari 2024," katanya, Sabtu (7/12/2024).
Kepada Chintia, telapor DDR mengaku memiliki tambang batu bara dan dia memastikan uangnya aman, karena dia sendiri yang punya tambang.
"Saya yakin, karena dia istri perwira. Saat itu saya pikir gak mungkin kan seorang istri perwira melakukan hal seperti ini," sebut Chintia.
Selang satu bulan berlalu, tepatnya pada bulan Februari 2024, Chintia mendapatkan fee atau keuntungan sebesar 5% dari uang Rp 360 juta yang ia investasikan.
"Dibulan Februari saya dapat hasilnya/ fee dari investasi tersebut sebesar Rp 17 juta," ujarnya.
Selang satu Minggu setelah Chintia menerima fee 5% dari investasi tambang batu bara, Chintia ingin menarik modal investasi tersebut. Namun tidak bisa, telapor beralasan uang dari tambang belum bisa ditarik.
"Seminggu kemudian saya mau tarik modal saya, trus ibu ini bilang, 'maaf dek belum bisa karena dari tambang belum bisa ditarik'," katanya menirukan ucapan DDR.
Padahal, kata Chintia, sebelum dirinya menyerahkan uang investasinya tersebut, telapor DDR mengatakan bahwa uang bisa ditarik kapan saja.
"Dia bilang tiga bulan lagi, uangnya tiga bulan lagi baru bisa ditarik dari tambang," ungkapnya.
Lalu, setelah tiga bulan berlalu, Chintia kembali kecewa, karena uang yang ia investasikan tersebut masih belum bisa ditarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: