Produk Unggulan Hilirisasi Dillah-MT Jadikan Sentra Produksi Bagi Masyarakat Tanjabtim
Produk Unggulan Hilirisasi Dillah-MT Jadikan Sentra Produksi Bagi Masyarakat Tanjabtim -Foto: Istimewa-
MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Segudang hasil pertanian dan perkebunan di Kabupaten Tanjabtim saat ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat wilayah Tanjabtim. Peningkatan ini tentunya tak terlepas dari campur tangan pemerintah daerah.
Melihat itu, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjabtim Dillah-MT menciptakan program unggulan hilirisasi yang nantinya mampu membawa Kabupaten Tanjabtim menjadi Sentra Produksi hasil pertanian dan perkebunan.
Program Unggulan Hilirisasi ini dalam artian hasil pertanian seperti beras yang jual keluar daerah adalah beras yang layak. Sementara untuk hasil perkebunan seperti kelapa juga menjadi permintaan dari luar daerah hingga luar negeri. Jika program unggulan hilirisasi ini terealisasi maka kedua hasil pertanian Kabupaten Tanjabtim ini akan tembus ke pasar internasional.
Seperti saat ini hasil perkebunan kelapa dalam telah di ekspor ke luar negeri seperti Malaysia dan Thailand. Permintaan ini terus meningkat seiring waktu berjalan. Melalui program hilirisasi produk unggulan diharapkan mampu menambah daya gedor dalam penjualan hasil pertanian dan perkebunan di wilayah Tanjabtim.
Tokoh masyarakat Kabupaten Tanjabtim menilai program Hilirisasi ini merupakan program cerdas. Pasalnya hasil pertanian dan perkebunan masyarakat Tanjabtim memiliki kualitas cukup baik sehingga butuh terobosan para pemimpin yang akan datang.
"Pasangan Dillah-MT berkomitmen melalui 18 program unggulan yang berpihak kepada masyarakat Tanjabtim," tegas Dillah.
Program ini menjadi harapan besar bagi masyarakat. Bagaimana tidak terkadang para petani dihadapkan dengan berbagai persoalan ketika hasil panen melimpah, seperti rendahnya harga jual.
"Ini harus terealisasi, sehingga apapun hasil pertanian dan perkebunan petani nilai jualnya terus meningkat," ucapnya.
Selain kelapa dalam, hasil perkebunan atau komoditi unggulan lainnya adalah pinang. Namun dalam beberapa tahun ini harga jual pinang anjlok di pasaran. Sehingga para petani cukup frustasi dengan harga jual yang murah.
Tak khayal banyak dari petani mengganti tanaman pinang ke tanaman sawit yang lebih menjanjikan. Namun tak banyak pula petani yang masih bertahan dengan hasil perkebunan atau komoditi pinang. Harapan petani harga komoditi pinang kembali membaik.
"Tanjabtim terkenal dengan dua komoditi andalan, kelapa dalam dan pinang. Saat ini permintaan kelapa dalam meningkat seimbang dengan harga. Sedangkan pinang masih terpuruk dengan harga rendah," jelasnya.
Ia pun berharap melalui program hilirisasi Dillah-MT akan ada keberpihakan atas harga komoditi andalan masyarakat Tanjabtim.
"Harapan kita semua melalui program hilirisasi Dillah-MT petani kita akan sejahtera," harapnya.
Sementara, Adnan salah satu petani pinang di Kabupaten Tanjabtim mengeluh sejak harga pinang kocek dan kering jauh menurun dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Bayangkan saja dulu harga pinang pernah mencapai Rp. 25.000 per Kg, kini hanya tinggal Rp. 2.000 sampai dengan Rp. 4.000 per Kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: