>

Briket dari Sampah: Maulana-Diza Tawarkan Energi Alternatif dan Pemberdayaan Masyarakat

Briket dari Sampah: Maulana-Diza Tawarkan Energi Alternatif dan Pemberdayaan Masyarakat

Briket dari Sampah: Maulana-Diza Tawarkan Energi Alternatif dan Pemberdayaan Masyarakat--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi nomor urut 1, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., dan Diza Aljosha Hazrin Nurdin, mengusung strategi pengelolaan sampah yang komprehensif untuk mengatasi timbulan sampah di Kota Jambi yang terus meningkat seiring pertambahan penduduk. Saat ini, timbulan sampah di Kota Jambi diperkirakan mencapai 0,7 kilogram per orang per hari, dengan total sekitar 430 ton sampah setiap harinya. Kecamatan Alam Barajo tercatat sebagai wilayah dengan produksi sampah tertinggi.

 

Dalam menjawab pertanyaan mengenai pengelolaan sampah di masa depan, Dr. Maulana menekankan perlunya mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah, dari yang selama ini dianggap sebagai masalah, menjadi peluang sumber pendapatan. Untuk itu, pasangan Maulana-Diza mengusulkan pembentukan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) serta bank sampah di tingkat Rukun Tetangga (RT) sebagai langkah konkret untuk mendukung pemilahan sampah secara terintegrasi sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

 

Di samping itu, Dr. Maulana dan Diza juga berharap agar TPA Talanggulo, yang kini telah berstatus sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dapat terus berinovasi dengan menciptakan produk briket dari timbulan sampah. Menurut mereka, produk briket ini dapat menjadi sumber energi alternatif yang berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sekaligus memberi nilai tambah bagi sampah yang ada di Kota Jambi.

 

Pasangan Maulana-Diza turut mengusung konsep "Kampung Bahagia," di mana masyarakat diharapkan dapat berperan aktif membentuk TPS 3R dan bank sampah di wilayahnya masing-masing. Dengan adanya TPS 3R dan bank sampah di lingkungan terdekat, diharapkan sampah dapat dikelola lebih baik, sehingga volume sampah yang diangkut ke TPA bisa berkurang. Selain itu, program ini dinilai akan membantu efisiensi anggaran pemerintah dalam hal biaya transportasi sampah.

 

Inisiatif pembentukan TPS 3R dan bank sampah ini juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Dengan adanya TPS 3R, masyarakat dapat memilah dan mendaur ulang sampah yang memiliki nilai jual, seperti plastik, kertas, dan logam. Selain mengurangi beban lingkungan, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga melalui potensi pendapatan tambahan dari sampah yang dikelola secara produktif. (hfz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: