Sektor Konstruksi Semakin Cemerlang Topang Perekonomian Jambi
Sektor Konstruksi Semakin Cemerlang Topang Perekonomian Jambi--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi JAMBI pada triwulan 4 tahun 2024 akan berada di kisaran 3,80-4,62%. Namun target idealnya adalah mencapai minimal 4,1% untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan mendorong peningkatan ekonomi secara menyeluruh. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi JAMBI, Warsono saat kegiatan rilis bersama di Kantor DJPB JAMBI, Selasa (5/11/2024).
Warsono menyebutkan, sektor yang berpotensi cemerlang di triwulan 4 tahun 2024 diproyeksikan akan ditopang oleh beberapa sektor utama yaitu sektor konstruksi, perdagangan, transportasi, dan pertanian. sektor konstruksi diprediksi terus menjadi pilar pertumbuhan ekonomi Jambi, didorong oleh sejumlah proyek infrastruktur besar, termasuk pembangunan jalan tol Trans Sumatera. “Proyek ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur, tetapi juga berperan sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka lapangan kerja baru, memperlancar konektivitas antarwilayah, serta mempermudah distribusi barang dan jasa. Dampak positif ini akan merembet ke sektor lain, menciptakan lebih banyak peluang usaha, meningkatkan daya tarik investasi, dan mempercepat pertumbuhan wilayah sekitar,” katanya.
Didukung oleh konsumsi masyarakat yang relatif stabil, sektor perdagangan dan transportasi diperkirakan akan terus berkembang. Proyek infrastruktur yang berjalan menciptakan jalur distribusi baru, memungkinkan arus barang dan jasa yang lebih lancar dan efisien. Kehadiran infrastruktur ini mempercepat aliran barang dari pusat-pusat ekonomi, membuka akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk memperoleh produk-produk penting, dan mendorong pertumbuhan bisnis kecil dan menengah di sepanjang jalur transportasi utama. “Secara keseluruhan, sektor ini akan merangsang perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat,” sebut Warsono.
Disamping itu, meski sektor pertanian juga masih mendominasi struktur ekonomi Jambi, namun sektor ini memiliki tantangan tersendiri, terutama karena ketergantungan yang tinggi pada hasil panen. Cuaca yang tidak menentu sering kali menimbulkan risiko gagal panen. Namun, sektor ini masih dapat berkembang apabila upaya mitigasi seperti adopsi teknologi pertanian adaptif diterapkan dengan baik.
Dengan dukungan yang tepat, misalnya pemanfaatan teknologi cuaca untuk peringatan dini dan penerapan praktik pertanian berkelanjutan, sektor pertanian di Jambi memiliki potensi besar untuk tetap produktif dan mengurangi ketergantungan pada cuaca. Upaya ini tidak hanya akan menekan risiko gagal panen, tetapi juga memastikan ketahanan pangan lokal dan mendukung keberlanjutan sektor pertanian sebagai penopang perekonomian daerah.
Secara keseluruhan, ketiga sektor ini saling bersinergi dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi Jambi, memberikan stabilitas ekonomi, dan membuka peluang bagi perekonomian daerah untuk tetap tumbuh di tengah tantangan yang ada.
Warsono menambahkan, agar ekonomi Jambi dapat mencapai target di atas 4%, intervensi dari BI dan pemerintah daerah diperlukan pada beberapa aspek, yaitu peningkatan daya saing pertanian, diversifikasi tanaman, teknologi pertanian canggih. Selain itu, pengembangan ekonomi non-komoditas juga akan berperan penting, seperti sektor pariwisata dan UMKM hingga sektor ekonomi kreatif. “Tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Jambi memang diprediksi melambat, dengan perkiraan pertumbuhan di kisaran 3,80 - 4,60%. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas global serta kemungkinan selesainya beberapa proyek infrastruktur besar. Namun, BI masih melihat beberapa faktor yang dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi Jambi,” sebutnya.
Faktor tersebut antara lain konsumsi masyarakat yang tetap kuat meskipun kondisi ekonomi global tidak menentu, efisiensi logistik dari penyelesaian proyek-proyek infrastruktur yang meningkatkan aksesibilitas daerah, ekspor komoditas pertanian, terutama jika kondisi cuaca dapat dikelola dengan baik dan permintaan global tetap terjaga. Dengan langkah intervensi yang tepat serta kolaborasi antara pemerintah, BI, dan sektor swasta, prospek ekonomi Jambi masih dapat berkembang meski di tengah tantangan global yang dihadapi. (kar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: