Internal Komdigi yang Terlibat Kasus Judol Bisa Lebih 11 Orang, Meutya Singgung Nama Prabowo
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam wawancara cegat usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2024).- (Foto: ANTARA/Fathur Rochman)-
Dirinya mengajak seluruh ekosistem yang terkait, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk turut serta dalam mengidentifikasi pola transaksi yang mencurigakan.
"Kita ingin juga ekosistem yang lain juga mendukung, transaksi itu bisa kelihatan. Jadi kami juga berharap OJK, perbankan, itu juga melihat tren transaksi judi online berbeda dengan yang biasanya. Ini bukan keahlian kami, tapi kami yakin perbankan dan OJK serta PPATK bisa memantau," ucapnya.
Meutya juga menekankan pentingnya dukungan dari para penyelenggara sistem elektronik (PSE) seperti Meta, Google, YouTube, Twitter, Telegram, TikTok dan platform digital lainnya guna memastikan ruang digital bersih dari konten negatif.
"Mungkin dalam waktu dekat kami akan panggil kembali teman-teman dari PSE itu .... kita minta komitmennya juga untuk juga menjaga ruang-ruang digital agar bersih dari konten negatif termasuk judi online," kata dia.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa peningkatan literasi masyarakat juga menjadi hal penting yang harus dilakukan dalam upaya memberantas judi online.
Menurut dia meski sistem teknologi pengawasan terus ditingkatkan, literasi tetap menjadi aspek penting dalam memutus rantai permintaan terhadap judi online.
Dia pun mengajak para wakil rakyat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesadaran publik tentang dampak buruk perjudian online.
Meutya juga menyebut bahwa PPAT telah mengingatkan bahwa judi online telah menyasar berbagai kalangan, mulai dari tingkat sosial ekonomi rendah hingga tingkat atas, termasuk di sektor pemerintahan, pendidikan, hingga partai politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: