>

Koalisi Jalan Kebudayaan Audiensi dengan KPU, Beri Masukan Debat Cagub Jambi

Koalisi Jalan Kebudayaan Audiensi dengan KPU, Beri Masukan Debat Cagub Jambi

Foto bersama-Foto: Istimewa-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Koalisi Jalan Kebudayaan memberi masukan agar kebudayaan menjadi materi dalam debat kandidat gubernur Jambi, 27 Oktober mendatang.

Koalisi terdiri dari Yayasan Pusat Kebudayaan Jambi, Lembaga Talitai, Yayasan Teater AiR, Sanggar Sekintang Dayo, Makaradwipa, Komunitas Gemulun, Abdul Muluk Reborn, Rambu House, Sanggar Seni Rasi, Perkumpulan Rumah Menapo, Rumah Baca Incung, Lingkar Film Sumatera, Dewan Kesenian Merangin dan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Jambi.

"Terima kasih masukan dari kawan-kawan. Ini menjadi masukan penting, bagi kami," kata Edison Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi di kantornya, Selasa (15/10/2024).

Ia menuturkan masukan berharga dari kalangan seniman dan budayawan, nantinya akan digodok oleh perumus materi debat. Sesuai aturan, kata Edison masukan terkait kebudayaan akan disesuaikan dengan visi misi calon gubernur Jambi.

Budayawan Jambi, Jafar Rassuh dalam audiensi dengan KPU mengatakan kebudayaan harus menjadi agenda penting pemerintah, untuk melindungi dan mengembangkan kekayaan budaya Jambi.

Masukan dari Koalisi Jalan Kebudayaan, kata Jafar hasil pertemuan para pemikir kebudayaan dan merangkum hasil-hasil pertemuan pelaku budaya secara nasional seperti Kongres Kebudayaan Indonesia dan Resolusi Ancol serta menurunkan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. 

Tidak hanya itu, perasan rumusan pemikiran tentang kebudayaan juga bersumber dari Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2023 tentang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Melayu Jambi.

Selain itu, Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) sudah disahkan dan menjadi sumber strategi pembangunan kebudayaan oleh pemerintah pusat.

Selaras dengan Nukman, Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) menyebutkan negara harus menghidupkan kebudayaan dengan penguatan ekosistem, sumber daya manusia, kelembagaan dan keadilan anggaran yang proporsional.

"Kita harus mengembalikan sirih ke gagangnyo dan pinang ke tampuknya. Artinya kita harus memuliakan kebudayaan yang kita miliki," kata Nukman.

Sementara itu, Koordinator Koalisi Jalan Kebudayaan, Suwandi menuturkan debat kandidat sangat penting untuk membicarakan isu kebudayaan.

"Kita berharap kebudayaan menjadi basis pembangunan yang mempertimbangkan kearifan, lingkungan dan keberlanjutan," kata Suwandi.

Gerakan kebudayaan dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini selaras dengan pembangunan dunia yang tetap mempertimbangan lingkungan, demi masa depan bumi yang lebih baik. (aiz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: