Kolaborasi Multi Etnis dalam Mendukung PILKADA Serentak 2024 yang Damai dan Bermartabat di Jambi
Kolaborasi Multi Etnis dalam Mendukung PILKADA Serentak 2024 yang Damai dan Bermartabat di Jambi--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KOPIPEDE) Provinsi Jambi menggelar Sarasehan Kebangsaan dengan mengusung tema "Peran Multi Etnis Dalam Mewujudkan PILKADA SERENTAK Tahun 2024 yang Lebih Bermakna dan Bermartabat" berlangsung 22-24 September 2024 bertempat di Ratu Hotel Kota Jambi.
Alasan mengangkat tema tersebut, karena masyarakat Jambi terdiri dari beragam etnis, mereka memiliki peran dan kontribusi yang cukup besar didalam membangun Jambi serta mensukseskan kegiatan PILKADA saat ini.
20 paguyuban etnis yang hadir dalam sarasehan ini yaitu: Forum Dulur Sunda Jambi “SUNDA NGAHIJI”, Ikatan Keluarga Bungo Jambi (IKBJ), Perkumpulan Jawa Wisnumurti, Kerukunan Keluarga Kepulauan Riau, Ikatan Keluarga Nusa Tenggara Timur (IKNTT), DPW Pemuda Peduli Nias, Persatuan Marga Tionghoa Indonesia (PMTI), Persatuan Masyarakat Tebo), Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKKN) Provinsi Jambi, Kerukunan Keluarga Arab Melayu Provinsi Jambi, Persatuan Pasundan Jambi, Paguyuban Puja Kusuma Jambi, Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Keluarga Minangkabau, Ikatan Keluarga Seribu Pulau Maluku, Kerukunan Bubuhan Banjar Provinsi Jambi, Persatuan Keluarga Kab Sarolangun (PERKASA), Forum Silaturahmi Etnis India Provinsi Jambi, Perkumpulan Ciayumajakuning, Bundo Kandung Provinsi Jambi, Keluarga Batanghari (KABARI) Jambi. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Direktorat Intelkam Polda Jambi.
Sarasehan ini menghadirkan narasumber; Desi Arianto (Founder Kopipede Provinsi Jambi), Arfa’i (Akademisi FH UNJA), Suwardi (Kabid Partisipasi Politik Bankesbangpol Prov. Jambi), Nur Kholik (Pengamat Sosial) serta dimoderatori langsung oleh M. Farisi (Ketua Kopipede Provinsi Jambi).
Kegiatan Sarasehan ini dibuka oleh Wadir Intelkam Polda Jambi AKBP S. Bagus Santoso, S.I.K., M.H, dalam sambutannya, mengatakan pentingnya peran kita semua (Multi Etnis) untuk Ikut dan mengawal proses penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, sehingga dapat berjalan dengan damai. "Rekomendasi dari sarasehan ini diharapkan dapat dijadikan landasan pemikiran bagi pihak-pihak untuk menguji, melihat dan menyampaikan kepada kelompoknya kriteria calon kepala daerah yang layak memimpin Jambi," ungkap Bagus.
Mochammad Farisi selaku Ketua Kopipede Provinsi Jambi dalam sambutannya menyampaikan bahwa memilih dalam pemilu bukan sekedar HAK namun Kebutuhan, Kebutuhan kita (rakyat) untuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar mampu mensejahterakan masyarakat
"Sesuai tema kita hari ini Pilkada yang lebih Bermakna dan Bermartabat, saya ingin mendorong partisipasi masyarakat khususnya paguyupan etnis agar lebih bermakna, jangan pasif tapi aktif, misalnya mengundang semua cakada untuk hadir di forum etnis kemudian berdialog memberikan banyak pertanyaan seputar visi misi dan program pembangunan kedepan, setelah mendapatkan jawaban dan merasa cocok, silahkan memilih salah satu paslon" jelas Farisi
"Bermartabat artinya pilkada di Provinsi Jambi harus dilakuan secara edukatif, para cakada dan tim relawan berkampanye mengedepankan visi dan program pembangunan, tidak melakukan black campaign, mengharamkan praktek money politik, menjaga netralitas atau tidak memanfaatkan birokrasi ASN/kades, mengedepankan kampanye dialogis kepada warga, serta tidak melakukan praktek-praktek kecurangan lainnya," tutup Farisi
Para narasumber pun menyampaikan materi dengan penyajian data dari berbagai sudut pandang yang bersumber dari hasil riset dan regulasi perundang-undangan-undangan.
Menurut Dr. Arfa’i, “Rakyat Pemilik Kedaulatan, Dimana Perannya ? yaitu Dari Rakyat, OLeh Rakyat dan Untuk Rakyat. Dari Rakyat artinya ikut menentukan calon dan bersuara saat menetapkan calon. Oleh Rakyat artinya datang dan memilih (tidak golput). Untuk Rakyat artinya rakyat menikmati hasil dari pilihannya.
Menurut Nur Kholik, keragaman etnis di Indonesia sebagai aset bangsa, dimana terdapat Lebih dari 1.300 suku bangsa yang ada di Indonesia, dimana Keberagaman budaya, bahasa, dan agama sebagai kekuatan membangun bangsa. Kontribusi positif dari berbagai etnis dalam Pilkada sangat dibutuhkan dengan ikut partisipasi aktif dalam tim sukses, pengawasan, dan pelaksanaan pemilu serta kampanye yang mengedepankan semangat persatuan dan kebhinekaan.
Menurut Desi Arianto, mengapa pemilih pemula menjadi sasaran politik uang ? karena dianggap tidak mengerti soal politik, belum paham ideologi politik. Masih “buta” akan pendidikan politik, belum paham tujuan apa yang harus dicapai setelah memilih, ada kecenderungan pemilih pemula terpengaruh dengan yg lebih tua atau sesepuh. Dimana saat ini daftar pemilih tetap (DPT) milenial lahir tahun 1981-1996 berjumlah 949.398 (35%) dan DPT Gen Z lahir tahun 1997-2009 berjumlah 683.792 (26%), dari kedua generasi ini saja sudah besar pemilihnya, maka tugas kita memberikan pemahaman yang baik agar mereka mampu ikut menentukan arah bangsa.
Suwardi selaku Kabid Partisipasi Politik Bankesbangpol Prov. Jambi meyampaikan “Tingkat Partisipasi Politik Di Provinsi Jambi saat PILEG 2019 = 85,08 %, PILEG 2024 = 80,40 % (Pileg Untuk DPRD Provinsi Jambi), PILGUB 2020 = 82,88 %. Angka ini cukup tinggi didalam pelaksanaan pesta demokrasi. Dan tentunya Pemerintah Daerah ikut berperan dalam mensukseskan PILKADA, yaitu menjaga stabilitas politik dan keamanan, menjaga netralitas ASN, memberikan data penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) kepada KPU, dengan menjamin ketersediaan anggaran dan tugas lainnya sesuai UU No. 7 Tahun 2017 Tentang PEMILU. (*/kar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: