Airlangga Mundur dari Ketum Partai Golkar Berimbas Peta Politik di Jambi? Ini Kata Politisi Golkar Jambi
Resmi, Airlangga Hartarto Mundur dari Kursi Ketua Umum Partai Golkar-Istimewa-
Tapi berbeda dengan daerah yang belum diterbitkan rekomendasinya. Mereka masih perlu melakukan komunikasi politik lebih jauh untuk memastikan agar dukungan bisa diamankan jelang pendaftaran calon. “Bagi mereka yang belum, tentu harus melakukan komunkasi lanjutan. Melihat kemungkinan siapa yang akan memimpin Golkar nanti,” sebutnya.
Dosen Universitas Nurdin Hamzah ini melihat konstelasi politik dalam proses pegantian pimpinan partai Golkar ini tidak lama lagi. Bisa saja rampung dalam beberapa waktu kedepan untuk memastikan ketua defenitif. “Nah, garis inilah yang perlu dilihat, jangan sampai salah membaca arah politik. Jika salah, tentu berpengaruh kepada dukungan,” katanya.
Terpisah, Komisioner KPU Provinsi Jambi Suparmin mengatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pusat terkait hal ini. Terlebih apabila ada peristiwa yang terjadi jelang pendaftaran pasangan calon yang akan dilakukan oleh partai politik. “Inikan hal yang baru dan terjadi jelang pendaftaran calon, maka kita akan segera koordinasi dengan pusat,” ujarnya.
Namun Suparmin memastikan pihaknya sebagai penyelenggara Pemilu akan menjalankan keputusan sesuai dengan regulasi yang ada. “Yang pasti, kita akan mengacu pada aturan yang ada. Tidak mungkin keluar dari itu,” sebutnya.
Apakah dukungan yang diteken Airlangga Hartarto akan diterima? Mantan komisioner KPU Muaro Jambi ini menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan tanggapan terlalu jauh. Selain karena pendaftaran calon masih cukup jauh, pihaknya juga tidak mengetahui dukungan itu sudah seusai dengan ketentuan atau tidak. “Saya pikir kami belum bisa memberikan tanggapan sejauh itu. Posisi sekarang masih wilayahnya partai. Maka kami menunggu saja pada saat pendaftaran calon nanti,” pungkasnya.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu.
Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam video tersebut.
Airlangga melanjutkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum Golkar terhitung sejak Sabtu malam (10/8).
“Selanjutnya, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” kata Airlangga dalam video yang sama.
Airlangga melanjutkan proses selanjutnya yang berjalan di internal Golkar, termasuk terkait dengan penunjukan pelaksana tugas (plt.) ketua umum dan persiapan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) bakal berlangsung damai, tertib, dan tetap menjunjung tinggi muruah Partai Golkar
Dalam siaran yang sama, Airlangga mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. Kemudian, dia juga berterima kasih kepada sejumlah senior Golkar, di antaranya Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut Binsar Pandjaitan, Akbar Tanjung, Agung Laksono, dan Muhammad Hatta.
“Kepada jajaran pengurus DPP Partai Golkar, serta kepada seluruh pimpinan partai kita di tingkat provinsi, kota dan kabupaten, saya percaya dapat terus menjaga soliditas dan kesinambungan Partai Golkar ini,” kata Airlangga.
“Hanya rasa terima kasih yang dalam yang bisa saya haturkan dalam saat seperti ini,” sambung dia.
Dalam pengujung pengumumannya itu, Airlangga menutup dengan satu bait Hymne Partai Golkar. “Hiduplah Golongan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: