>

Pembangunan Terminal Bandara Depati Parbo Hampir 30 Persen, akan Dorong Wisatawan dan Ekonomi Kerinci

Pembangunan Terminal Bandara Depati Parbo Hampir 30 Persen, akan Dorong Wisatawan dan Ekonomi Kerinci

Pembangunan Terminal Bandara Depati Parbo Hampir 30 Persen, akan Dorong Wisatawan dan Ekonomi Kerinci--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Tahun ini pengembangan Bandara Depati Parbo Kerinci terus berlanjut. Pemerintah pusat melalui Kementerian perhubungan membuat terminal baru yang nantinya bisa menunjang operasional Bandara Depati Parbo

Pihak Bandara Depati Parbo dan PT Putra Rato Mahkota berikan keterangan terkait perkembangan kegiatan pelaksanaan pembangunan terminal baru di bandara Depati Parbo.

Kepala Tata Usaha sekaligus PIC Civil Aviation Publication Bandara Depati Parbo, Untung Sugito mengatakan bahwa Pengembangan dan pembangunan Bandara Depati Parbo harus tetap berlanjut sampai dengan ultimate sebagaimana Rencana Induk Bandar Udara. 

Perhatian Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan anggaran pembangunan tentu hal ini harus diapresiasi dan disambut baik oleh kita semua khususnya masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dan Jambi pada umumnya,  dimana saat ini Bandara Depati Parbo sedang melaksanakan pekerjaan pengembangan berupa Pembangunan Gedung Terminal baru untuk Tahun 2024.

"Alhamdulillah perjuangan panjang kita selama ini untuk pengembangan dan pembangunan di Bandara berhasil, sehingga terwujudlah pelaksanaan pembangunan terminal baru sebagai langkah awal menuju tahapan-tahapan selanjutnya untuk pengembangan Bandara Depati Parbo dan perlu kami sampaikan bahwa pengembangan dan pembangunan bandara ini adalah suatu keniscayaan untuk mengejar ketertinggalan  dan yang terpenting demi kepentingan masyarakat untuk itu negara hadir melalui alokasi anggaran pengembangan bandara Depati Parbo," ungkapnya.

Sejauh ini, lanjutnya pelaksanaan pembangunan terminal baru di Bandara dengan dana APBN berjalan dengan baik dan terus berlanjut. Pihaknya mengikuti dengan mengawasi pelaksanaan pembangunan dengan baik dan ketat.

"Terkait pelaksanaan sejauh ini tidak ada masalah, bahkan kita selalu berkoordinasi dengan pihak Kontraktor Pelaksana dan Konsultan  pelaksana soal material yang digunakan, sejauh ini sudah sesuai spesifikasi,"katanya.

Harapannya dengan pelaksanaan pembangunan di Bandara Depati Parbo bisa menjadi batu loncatan untuk kembali turunnya Anggaran dari Kementerian Perhubungan bagi pembangunan selanjutnya di Bandara Depati Parbo, yang telah puluhan tahu berdiri sejak 1978 dan perlu dikembangkan  menjadi bandara yang lebih baik lagi.

"Insyaallah kita akan perjuangkan pembangunan tahap demi tahap di bandara depati parbo bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Pemprov Jambi, hingga nanti jadi bandara yang lebih besar. Agar bisa memfasilitasi penerbangan pesawat yang lebih besar sesuai kebutuhan dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Tentu kami tidak bisa bekerja sendiri, untuk itu kami mengharapkan dukungan dari masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan guna kelancaran pembangunan Bandara Depati Parbo,"sebutnya.

Sementara itu, Pihak Ketiga Selaku Pelaksana dalam hal ini PT Putra Rato Mahkota, Edi menjelaskan mendapat pekerjaan di Kabupaten Kerinci seakan dirinya pulang kampung, untuk membangun negerinya sendiri.

"Saya punya hubungan dengan Kerinci, keluarga saya dulunya tinggal di Kerinci tepatnya di Bedeng 7. Rasanya membangun di Negeri Sendiri,"katanya.

Dalam pelaksanaan pembangunan, lanjutnya saat ini progres pembangunan sudah mencapai angka 30 persen. Dalam hal material pihaknya menggunakan material yang berkualitas dan telah lulus uji Laboratorium.

"Untuk material yang kita gunakan, saya turun langsung mengecek materialnya ke lokasi pembelian, saya ambil langsung sampel material seperti pasir,  beton kubus dan besi sebagainya kita lakukan uji lab dulu dan uji tarik besi, jika lulus kita gunakan,"sebutnya.

Ditambahkannya, pada saat pembangunan tiang beton yang digunakan pihaknya memiliki ukuran yang lebih tinggi, sehingga pihaknya sengaja memotong tiang tersebut. Sisa dari potongan pihaknya gunakan sebagai jembatan darurat sebagai akses jalan bagi armada kendaraan untuk mengangkut material ke lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: