>

Ini Penyebab Banjir dan Longsor di Kerinci Menurut Pj Bupati Asraf Saat Hadiri FGD

Ini Penyebab Banjir dan Longsor di Kerinci Menurut Pj Bupati Asraf Saat Hadiri FGD

Pj Bupati Kerinci Asraf memaparkan penyebab banjir dan longsor di Kerinci serta kerugian yang ditimbulkan saat acara FGD yang dilaksanakan di Hotel Aston Jambi-Foto: Istimewa-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Banjir dan longsor yang kerap melanda Kerinci memerlukan solusi dalam penanganannya. Hal ini disampaikan Pj Bupati Kerinci Asraf menghadiri Focus Group Discussiun (FGD) Penanganan Banjir Sungai Batang Merao di Hotel Aston, Selasa (07/05).

Pj Bupati Kerinci Asraf, dalam paparannya menyatakan bahwa peristiwa bencana alam Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kerinci pada tanggal 30 Desember 2023 lalu disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dibeberapa titik lokasi. Sehingga memicu meluapnya air Sungai Batang Merao dan beberapa anak Sungai lainnya.

“Berdasarkan perhitungan dari dinas terkait, diperoleh nilai total kerugian akibat rusaknya infrastruktur, rusaknya lahan pertanian dan meningkatnya kerentanan kesehatan masyarakat pada wilayah terdampak bencana alam Banjir dan longsor yaitu sebesar Rp. 896.441.382.504 (Delapan ratus Sembilan puluh enam miliar empat ratus empat puluh satu juta tiga ratus delapan puluh dua ribu lima ratus empat rupiah). Dan untuk itu salah satu upaya penanganan pasca Banjir ini pemerintah Kabupaten Kerinci telah membentuk Tim Pengkajian kebutuhan Banjir dan longsor Kabupaten Kerinci,” jelas Pj. Bupati.

Pj. Bupati juga memaparkan langkah yang harus dilakukan di Sungai Batang Merao yaitu diantaranya normalisasi sepanjang Sungai Batang Merao dari Hulu ke Hilir, pembangunan Turap/Talud/Bronjong di Tebing Sungai yang rawan longsor, dan juga melakukan normalisasi Danau Kerinci.

Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jambi Abdulllah Sani juga dihadiri Walikota Sungaipenuh Ahmadi Zubir,Sekda Kota Sungaipenuh Alpian.

Dalam kesempatan tersebut Wagub Sani meminta agar pertemuan pada FGD ini diharapkan multipihak dapat berdiskusi menemukan solusi permanen penanganan Banjir di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.

“Saya berharap masukan dari pemerintah daerah dan perangkat daerah terkait, instansi vertikal serta para pakar dapat menghasilkan solusi/alternatif kedepan dalam mengelola ekosistem dan mengurangi dampak bencana diwilayah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci,” kata Wagub Sani.(hdp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: