Jalan Tol Pertama Jambi Sudah 72,71 Persen, Optimis Juli 2024 Diresmikan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Proyek jalan tol pertama di Provinsi Jambi-Hutama Karya-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 terus berprogres.
Terbaru Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Proyek jalan tol pertama di Provinsi Jambi ini sudah mencapai 72,71 persen.
Selain itu, dalam kunjungannya, Basuki Hadimuljono mengapresiasi kinerja Hutama Karya dan kontraktor lainnya pada proyek sepanjang 33 km yang tengah dikerjakan dengan target selesai pada Juli 2024 sehingga bisa diresmikan secara parsial.
“Proyek ini rapi dan kualitasnya bagus, pekerjaan yang sedang berjalan bisa dipertahankan dan diawasi betul hingga selesai,” ujar Basuki.
BACA JUGA:Jalan Tol Tempino-Ness Mei 2024 Dikerjakan Kontruksi, Kuartal Pertama 2025 Sudah Kelar
Selain didampingi oleh sejumlah pejabat terkait dari jajaran Kementerian PUPR, kunjungan ini turut dihadiri oleh Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, Direktur Operasi I Hutama Karya, Agung Fajarwanto, Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, Executive Vice President (EVP) Divisi Pembangunan Jalan Tol Hutama Karya, Pulung Satyo, Plt. EVP Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Ari Asmoko serta Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Aji Prasetyanti.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk memastikan progres pembangunan sesuai rencana serta mengevaluasi proyek yang berjalan dengan melakukan dialog bersama tim di lapangan dan memberikan arahan strategis guna mendukung kelancaran terhadap kualitas pekerjaan secara baik. Selain itu, juga sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk menyelesaikan proyek secara tepat waktu dan tepat mutu.
“Progres proyek yang telah mencapai 72,71% ini merupakan upaya untuk meningkatkan konektivitas maupun mobilitas di wilayah Jambi dan sekitarnya serta diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi regional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Adjib.
Lebih lanjut Adjib mengatakan bahwa proyek ini dibangun dengan skema atas dukungan konstruksi dari pemerintah dimana sumber pendanaannya berasal dari APBN.
“Jalan tol pertama di Jambi ini akan membuka konektivitas baru bagi 2 Provinsi yaitu Sumatra Selatan dengan Jambi sehingga dapat melengkapi backbone dari JTTS yang sudah terbentuk,” imbuh Adjib.
Pada proyek yang digarap dengan skema kerja sama operasi (KSO) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wijaya Karya) dan PT Brantas Abipraya (Persero) (Brantas Abipraya) (KSO HK-Wika-BAP) sepanjang 15,47 km, dilakukan perencanaan matang terhadap cost, quality, scope, time, risk, resources, communication, procurement and stakeholder, serta menerapkan kaidah manajemen secara profesional untuk memastikan tercapainya seluruh lingkup pekerjaan.
Adjib kembali menjelaskan bahwa untuk menjawab target yang disampaikan oleh Menteri PUPR, sejumlah strategi percepatan penyelesaian dilakukan oleh KSO diantaranya membagi lokasi pekerjaan dalam 3 zonasi untuk memudahkan pelaksanaan, melakukan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan digital construction, serta mengedepankan safety, quality pada progres yang berjalan beriringan.
“Hutama Karya berkomitmen untuk terus mendukung program pembangunan infrastruktur pemerintah dan menyelesaikan proyek yang sedang berjalan sesuai target dengan menjaga kualitas serta keberlanjutan lingkungan sekitar proyek,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Sebagai catatan, Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 305,4 km dan 724,6 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km)*, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km)*, Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Stabat (12 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), dan Tol Binjai – Langsa Segmen Stabat – Kuala Bingai (7,5 km), Tol Indrapura – Lima Puluh (15,6 km), Tol Tebing Tinggi – Indrapura (28,5 km)**. (*Dikelola oleh INA, **Dikelola oleh Hutama Marga Waskita). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: