Gaya Elit Ekonomi Sulit Itulah Sosok Mahasiswa Pembunuh Driver Maxim Jambi
Hafif, oknum mahasiswa pembunuh driver Maxim Jambi yang suka berpose kekinian-Foto: Istimewa-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Terduga pelaku pembunuhan driver Maxim Jambi oknum mahasiswa bernama Hafif (22) kini dapat gelar baru dari netizen, gelar itu adalah gaya elit ekonomi sulit.
Hal ini menyusul dengan beredarnya foto-foto Hafif sebelum kejadian dengan pakaian yang modis, bermerek dan kekinian serta foto-foto yang estetik, ditambah dengan pose pamer ponsel merek iphone.
Banyak yang berpendapat, aksi nekat Hafif merampok dan membunuh berkaitan dengan gaya sok elitnya yang harus dipenuhi di tengah ekonomi keuangannya yang diduga sulit.
"Itulah ngikuti gaya idup," ujar salah satu warganet di akun TikTok Hafif. Banyak pula yang mengutuk gaya sok keren Hafif dengan mengatakan, "biasanya pakai baju yang dibeli di aplikasi orange dan kini akhirnya pakai baju orange sungguhan".
BACA JUGA:UIN Jambi Buka Suara Soal Terduga Pembunuh Kuliah di Fakultas Adab
Hafif merupakan salah satu mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi negeri di Jambi.
Ia dan temannya bernama Agam (19), seorang pengangguran asal Tebo, telah melakukan perampokan kendaraan dan membunuh driver Maxim Jambi dengan cara merencanakan semua dengan cukup matang.
BACA JUGA:Merencanakan Pembunuhan dari Kost, Oknum Mahasiswa di Jambi Eksekusi Driver Maxim Pakai Ini
Start Langkah Jahat dari Jamtos
Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta dalam konferensi pers mengatakan, semula Hafif dan Agam membuat rencana di kosan mereka.
Dalam rencana itu dipikirkan cara mudah melumpuhkan driver, mereka lalu membuat kesimpulan harus menyiapkan karet ban untuk mengikat leher korban.
Aksi pun dimulai. Pada Rabu 9 April 2024, menggunakan akun Maxim milik Agam, kemudian mereka melakukan order perjalanan dari Jamtos tujuan Sungai Duren, kebetulan Hafif adalah warga Sungai Duren.
Saat order dilakukan, aplikasi merujuk kepada driver bernama Risdianto (47) warga Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Risdianto yang sejak awal pamit dari rumah memang hendak bekerja membawa taksi online, kemudian menerima orderan atas nama Agam.
Tanpa ada prasangka, kemudian Risdianto menjemput Agam di Jamtos. Sesampai di Jamtos rupanya penumpang ada dua orang, Agam si pemilik akun dan temannya Hafif.
BACA JUGA:UIN Jambi Buka Suara Soal Terduga Pembunuh Kuliah di Fakultas Adab
Mobil datang, Agam langsung duduk di depan samping sopir, kemudian Hafif duduk di belakang atau bangku tengah.
Di tengah perjalanan Hafif dan Agam langsung melancarkan aksinya dengan cara menjerat leher korban dari belakang menggunakan karet ban yang telah dipersiapkan dan melakukan penganiayaan terhadap korban.
Foto-foto Hafif pelaku pembunuhan driver Maxim Jambi-Foto: Istimewa-
"Ada penganiayaan karena dari hasil pemeriksaan pada jenazah korban terdapat retak di bagian kepala korban," jelas Andri.
Usai menghabisi nyawa korban, kata Andri, pelaku membuang jenazah korban di Jalan Ness Kabupaten Muaro Jambi dan membawa kabur mobil korban.
Mobil sudah di tangan, kemudian Hafif dan Agam langsung menghubungi pelaku R yang berperan sebagai penadah gadaian mobil.
"Kemudian kedua pelaku menghubungi pelaku R dengan tujuan menggadaikan mobil korban senilai Rp 28 juta rupiah," ujarnya.
Setelah bertransaksi dengan pelaku R, pelaku Agam dan Hafif melarikan diri.
Terlacak di CCTV Jamtos
Risdianto yang tak pulang-pulang, tak bisa dihubungi, membuat keluarga mulai curiga dan gelisah.
Sehari setelah menghilang kemudian keluarga membuiat laporan di Mapolda Jambi bahwa Risdianto hilang tak bisa dihubungi.
Setelah mendapatkan laporan orang hilang pada tanggal 10 April 2024, pihak kepolisian kemudian melakukan lidik terkait laporan tersebut.
Setelah memeriksa sistem aplikasi ternyata korban terakhir membawa penumpang di Jamtos.
Polisi kemudian melacak korban dan pelaku dari CCTV Jamtos. "Yang mana pada saat itu polisi berhasil menemukan rekaman cctv di Mall Jamtos pada saat terakhir korban terlihat, yang saat itu kedua pelaku mengorder Maxim milik korban," terang Andri.
Dari barang bukti CCTV yang didapat Polisi, Tim Resmob Polda Jambi melakukan penyelidikan.
Agam Ditangkap di Tebo, Hafif Kena Tembak di Jambi.
Setelah diselidiki, diketahui pekaku Agam berada di luar Kota Jambi. Kemudian polisi berhasil mengetahui salah satu pelaku yang saat itu berada di wilayah hukum Polres Tebo.
Minggu tanggal 14 April 2024 kemarin Tim berhasil mengamankan salah satu pelaku bernama Agam di Kecamatan Tabir Kabupaten Tebo.
Setelah diamankan, pelaku Agam mengakui bahwa dirinya dan pelaku Hafif telah membunuh Risdianto (47) dan membuang mayat korban di daerah Jalan Ness.
Tak berselang lama, Tim Resmob Polda Jambi kembali berhasil mengamankan pelaku Hafif yang saat itu sedang bersembunyi di Hotel Harisman Kota Jambi.
"Namun pada saat akan diamankan, pelaku Hafif melakukan perlawanan terhadap petugas. Sehingga petugas melakukan tindakan tegas dan terukur," ungkap Andri.
Andri menyampaikan, tak hanya kedua pelaku Agam dan Hafif, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan satu orang berinisial R yang berperan sebagai penadah mobil milik korban.
"Mobil tersebut digadaikan oleh kedua pelaku ini kepada R senilai Rp 28 juta rupiah, lalu pelaku R merentalkan mobil tersebut dengan biaya 200 ribu per hari," bebernya.
Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 338, 355 dan Pasal 480 dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau paling ringan 20 tahun penjara. (dpc/raf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: