Mahasiswa Asal Sumatera Tewas Tersambar Petir di Bandung

Mahasiswa Asal Sumatera Tewas Tersambar Petir di Bandung

Ilustrasi petir-Foto: stei.itb.ac.id-

JAMBIEKSPRES.CO.ID – Mahasiswa asal Sumatera tewas tersambar petir di Kabupaten Bandung Jawa Barat.

Nama mahasiswa tersebut adalah Bangkit Alyuda Prasetyo (19). Alyuda tercatat sebagai Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad). Ia merupakan angkatan 2022.

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, kepada wartawan pada Sabtu (24/2/2024) mengatakan Bangkit Alyuda merupakan mahasiswa asal Padang Sumatera Barat.

Tak hanya Alyuda, di hari naas itu, juga ikut menjadi korban tewas yaitu Mitzelion Rayi Adimastya, juga merupakan Mahasiswa Teknik Geologi Angkatan 2021, berasal dari Cibubur.

Dandi Supriadi mengatakan, korban tewas di lokasi kemah dan tidak sedang dalam mengikuti program kampus.

“Korban sedang berkemah dengan beberapa mahasiswa lainnya, tapi bukan kegiatan kampus,” lanjutnya.

Kronologi Kejadian

Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo mengatakan, korban tewas di kawasan perkemahan Batu Kuda, Kabupaten Bandung.

Korban bersama sejumlah mahasiswa lainnya datang ke lokasi kemah sekitar pukul 16.00 WIB pada Sabtu kemarin.

Saat sampai di lokasi mereka langsung mendirikan tenda, setelah beberapa jam kemudian, terjadi hujan disertai petir.

Kata Kombes Kusworo, saat hujan deras itu, para mahasiswa ini berencana mau turun dari lokasi kemah, namun belum jadi turun, tiba-tiba datang percikan api ke lokasi mereka berada.

Percikan api itu kemudian menyambar 3 mahasiswa hingga terkapar, termasuk dua korban yang tewas yaitu Alyuda dan Mitzelion. Sedangkan korban satunya lagi kini masih dalam perawatan medis.

Usai tersambar petir itu korban langsung dibawa ke Rumah Sakit AMC. Namun sayang Bangkit Alyuda dan Mitzelion dinyatakan meninggal dunia, sedangkan Adinda Difa Asmarani hingga kini msih dirawat di rumah sakit.

Jenazah Bangkit Alyuda pada Minggu (25/2/2024) disalatkan di Masjid Raya Unpad, setelah itu langsung diberangkatkan ke Padang.

Sedangkan jenazah Mitzelion dijemput oleh keluarganya dibawa ke Cibubur.

Petir Mematikan Terpantau Radar

Sementara itu, Teguh Rahayu Kepala BMKG Bandung mengatakan petir yang menyambar mahasiswa Unpad itu terpantau dan teridentifikasi oleh Citra Radar CMAX dan Lightning Detector.

Kejadian itu teridentifikasi terjadi antara pukul 20.30 WIB hingga 21.10 WIB. Pada jam ini kata Teguh terlihat awan cumulonimbus di sekitar lokasi kemah mahasiswa Unpad itu.

Terpantau terdapat 4 sambaran petir sekitar 1 kilometer dari lokasi kemah.

Lalu sekitar pukul 20.30 WIB hingga 20.54 WIB ada 3 kali sambaran petir di wilayah timur lokasi kemah.

Teguh lalu mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologi ketika musim hujan.

Apabila ada petir, ia menghimbau agar mengindari berlindung di dekat pohon, tiang listrik, maupun dekat tiang tinggi atau menara yang mudah tersambar petir.

Ia juga melarang masyarakat berada di ruang terbuka seperti sawah atau lapangan, mengingat petir mencari tanah untuk melepas energinya.

Jika sedang membawa motor, segeralah berteduh dan mencari tempat berlindung yang aman. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: