>

Kawasan Rawa Bento Kembali Dibuka untuk Wisatawan, Begini Situasi Terbaru di Sana

Kawasan Rawa Bento Kembali Dibuka untuk Wisatawan, Begini Situasi Terbaru di Sana

Rawa Bento kembali dibuka untuk wisatawan setelah lebih dari satu bulan tutup.-Foto: Dona/Jambi Ekspres-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Kawasan Rawa Bento kembali dibuka untuk wisatawan setelah lebih dari satu bulan ditutup.

Rawa Bento yang dikenal dengan sebutan Amazon Sumatera itu, terakhir dibuka untuk umum pada akhir Desember 2023 lalu.

Setelah itu ditutup karena kawasan ini terdampak banjir hebat yang melanda Kabupaten Kerinci.

Aidil, salah satu petugas di kawasan Rawa Bento kepada Jambi Ekspres mengatakan, sejak banjir akses ke Rawa Bento bahkan bangunan dermaganya tertutup oleh genangan air.


Rawa bento merupakan kawasan rawa tertinggi di Indonesia dengan luas hampir 1000 hektar, pasca banjir area ini masih indah dan menarik -Foto: Dona/Jambi Ekspres-

Debit air di kawasan Rawa Bento memang naik drastis sejak banjir sebulan terakhir apalagi kawasan ini juga mengaliri air yang berasal dari Danau Gunung Tujuh.

Sejak banjir pihak Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) tak mengizinkan wisatawan mengarungi kawasan ini demi keamanan hingga akhirnya dibuka kembali Februari ini.

“Lokasi Rawa Bento kembali mulai dibuka untuk wisatawan, hari ini perdana dibuka,” tambah Adit, operator transportasi Rawa Bento kepada Jambi Ekspres saat diwawancara di Rawa Bento, Jumat (9/12/2024).

Kondisi Terbaru Rawa Bento Pasca Banjir

Hasil pantauan Jambi Ekspres di lokasi, tak banyak yang berubah dengan kondisi Rawa Bento, masih indah dan menyimpan pesonanya sendiri sebagai rawa tertinggi di Sumatera dengan ketinggian 1357 mdpl (meter di atas permukaan laut).

Kawasan Rawa Bento seluas hampir 1000 hektar ini juga terlihat masih hijau dipenuhi rumput rawa gambut atau rumput bento yang menjadi ciri khasnya selama ini.

Hanya saja, di area camping ground yang biasanya menjadi spot akhir perjalanan wisatawan naik perahu, masih terlihat becek dan rumput kerdil yang selama ini menghijau menutupi permukaan area ini, sebagian sudah berwarna coklat, mati akibat terendam banjir.


Spot camping ground yang biasanya hijau kini masih coklat akibat rumput bento di area ini mati terendam banjir -Foto: Dona/Jambi Ekspres-

“Seharusnya tak lama akan tumbuh hijau kembali, kita berharap sebentar lagi situasi di area ini kembali hijau, sehingga kembali menarik untuk dikunjungi dan dijadikan spot foto,” lanjut Aidil.

Berdasarkan pengalaman Jambi Ekspres di lokasi kemarin, petugas tiket di Rawa Bento juga memberitahu kondisi terbaru area, sebelum memulai perjalanan.
 
“Ini kondisi terbaru di spot camping ground, agar tamu tak kecewa kami harus memberitahu dulu, ini memang sebagian rumput hijaunya mati karena terendam banjir kemarin, jadi untuk foto di sini mungkin memang tak bisa maksimal,” ujar petugas di pos tiket sambil memperlihatkan sebuah foto yang baru diambilnya di area camping ground pagi itu.

Setelah tamu setuju baru kemudian perjalanan dilakukan dengan perahu tradisional bermesin yang tersedia.

Sebenarnya sepanjang perjalanan, keindahan Rawa Bento tetap masih belum pudar, kiri dan kanan sungai masih menghijau dan bersih, pemandangannya juga masih sangat eksotis.


Berbagai flora dan fauna menarik di Rawa Bento Kerinci, pasca banjir area ini masih menarik dan eksotik. Foto: Dona/Jambi Ekspres-

Perjalanan mengarungi kawasan Rawa Bento menghabiskan waktu sekitar 1 hingga 2 jam, dari berangkat pergi dan pulang kembali ke dermaga.

Sepanjang perjalanan, kita bisa menikmati pemandangan hamparan rumput Bento, hutan rawa kerdil, Gunung Tujuh, Gunung Kerinci serta beraneka ragam flora dan fauna lainnya yang ada di kawasan Rawa Bento.

Jika beruntung kita bisa pula menemukan burung belibis tengah asyik berenang di rawa, kemudian simpanse, dan banyak lainnya.

“Meski bekas banjir, tetap indah kok, saya suka sekali perjalanan hari ini, mengarungi sungai rawa banyak sekali hal menarik yang saya temukan, walau di camping ground ujung sana rumputnya banyak mati, tapi di perjalanan tadi semua masih indah dan hijau, seru,” ujar Ari, salah satu tamu yang datang dari Kota Bengkulu.

Cara ke Rawa Bento dan Harga Tiket Masuk

Wisatawan yang berminat mengarungi Kawasan Rawa Bento, bisa langsung ke Desa Jernih Jaya dan Desa Pelompek di Kecamatan Gunung Kerinci.

Jika kita dari Kawasan kebun teh Kayu Aro, lanjutkan perjalanan sekitar 20-30 menit menuju ke arah Sumatera Barat, jalan menuju dermaga ada di sebelah kanan.

Langsung ke pos penyewaan perahu tradisional bermesin yang tersedia.


Perahu tradisional bermesin di Rawa Bento siap membawa tamu berkeliling-Foto: Dona/Jambi Ekspres-

Wisatawan bisa menyewa perahu dengan harga mulai dari Rp500.000 untuk maksimal 8 orang dengan beberapa fasilitas, diantaranya kursi lipat untuk santai di camping ground juga tersedia baju pelampung. Tak perlu lagi membeli tiket, parkir pun gratis.

Sangat dianjurkan ke Rawa Bento lebih awal pagi hari, agar bisa menyaksikan Gunung Kerinci yang belum tertutup awan, tentu saja, disarankan sarapan dulu di penginapan atau di rumah, karena di lokasi ini sekarang pasca banjir, belum ada yang menjual makanan. (dpc)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: