2 Kecamatan di Tanjabtim Ditetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
2 Kecamatan di Tanjabtim Ditetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi--
MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Akibat banjir kiriman dari kabupaten tetangga, Dua kecamatan di Kabupaten Tanjabtim terdampak banjir.
Sehingga Pemerintah Daerah membuat keputusan menetapkan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi sampai tanggal 15 Februari 2024.
Dimana di seluruh pemukiman warga di kelurahan dan desa dalam Kecamatan Berbak serta sebagian desa di Kecamatan Rantau Rasau terendam banjir. Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjabtim juga telah mengambil langkah mendirikan Posko Induk Bencana di Desa Rantau Makmur, Kecamatan Berbak dan 2 tenda evakuasi.
"Untuk 2 tenda evakuasi kita dirikan di Desa Rantau Makmur, Berbak dan di Kelurahan Simpang, Rantau Rasau lengkap dengan sarana dan prasarananya," kata Sekda Tanjabtim, Sapril selaku Kepala BPBD Kabupaten Tanjabtim melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanjabtim, Helmi Agustinus.
Dijelaskannya, bahwa kondisi air terus mengalami peningkatan dan bisa jadi semakin tinggi, karena di kabupaten tetangga kondisi air dan hujan masih terjadi. Ditambah lagi banjir rob yang juga masih terjadi sehingga menyebabkan air meluap.
"Tinggi muka air saat ini sudah diangka 5. Dan berdasarkan standar dari BWSS angka 5 itu sudah termasuk bencana banjir, kalau tinggi muka air dibawah 4 berarti masih normal. Tapi kalau untuk ketinggian air sekitar 60 Cm atau hampir lutut orang dewasa," jelasnya.
Lebih lanjut Helmi menjelaskan, bahwa dari data sementara di 2 kecamatan yang terdampak banjir terdapat 1.520 rumah dan 33 fasilitas pendidikan yang terendam. Di posko saat ini juga telah disiapkan tenaga medis untuk mengecek kesehatan warga yang terdampak banjir.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak PLN terkait listrik dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak PLN juga sudah bergerak meninggikan gardu listrik yang rentan menyentuh ketinggian air," sebutnya.
"Selain itu, besok (hari ini, red) juga akan ada bantuan logistik untuk kebutuhan dasar dari pihak Baznas dan Bank BPD 9 Jambi serta bantuan selimut dan tikar dari PetroChina," tambahnya.
Sejauh ini, Pemerintah Daerah juga telah menyiapkan perahu karet tambahan untuk membantu evakuasi warga yang ingin keluar dari rumahnya. Selain BPBD, relawan Desa Tanggap Bencana (Destana) yang sudah dilatih juga ikut membantu warga yang akan dievakuasi.
Dia juga menerangkan, bahwa sampai saat ini memang ada beberapa warga yang mengungsi ke rumah keluarganya dan juga mengungsi ke kantor desa. Sedangkan warga lainnya masih bertahan di rumah masing-masing karena menjaga dan mengamankan barang-barang milik mereka.
"Kami juga telah mengimbau warga yang menetapkan untuk menjaga keselamatan atau mengungsi ke tempat yang sudah disediakan atau ke tempat keluarga yang lebih aman," ungkapnya.
Untuk diketahui, prediksi dari BMKG Jambi, bahwa puncak curah hujan tinggi akan terjadi hingga akhir Januari 2024. Sedangkan di awal Februari diprediksi curah hujan tidak begitu besar.(lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: