Tol Nomor 8 Memang yang Terpanjang Tapi Isinya Kebanyakan Busa
Jalan tol trans Sumatera (JTTS) semakin bergeliat--
JAMBIEKSPRES.CO.ID – Badan Pengelola Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru saja merilis 16 jalan Tol yang beroperasi tahun 2023.
Diantara deretan jalan Tol itu adalah sebagai berikut:
1. Jalan Tol Sayung – Demak sepanjang 16,01 Km
2. Jalan Tol Jakasampurna – Marga Jaya sepanjang 4,88 Km
3. Jalan Tol Kukusan – Krukut sepanjang 3,5 Km
4. Jalan Tol Blang Bintang – Baitussalam sepanjang 12,71 Km
5. Jalan Tol Taruma Jaya – Cilincing sepanjang 7,285 Km
6. Jalan Tol Jatikarya – Cikeas sepanjang 3,78 Km
7. Jalan Tol Probolinggo Timur – Gending sepanjang 9,08 Km
8. Jalan Tol Sp. Indralaya – Prabumulih sepanjang 63,5 Km
9. Jalan Tol Cimalaka – Dawuan sepanjang 29,165 Km
10. Jalan Tol Cigombong – Cibadak sepanjang 11,05 Km
11. Jalan Tol Stabat-Kuala Bingai sepanjang 7,55 Km
12. Jalan Tol Krukut – Cinere (Limo) sepanjang 2,186 Km
13. Jalan Tol Indrapura – Limapuluh sepanjang 15,15 Km
14. Jalan Tol Pamulang – Cinere sepanjang 3,631 Km
15. Jalan Tol Tebing Tinggi - Indrapura sepanjang 22,85 Km
16. Jalan Tol Indrapura - SS Indrapura sepanjang 5,45 Km
Total panjang jalan Tol yang beroperasi tahun 2023 di atas adalah 217,77 Km.
Namun, dari deretan jalan Tol di atas, ada satu jalan Tol yang paling panjang beroperasi tahun 2023 yaitu nomor 8 Jalan Tol Simpang Indralaya – Prabumulih sepanjang 63,5 Kilometer.
Tol ini memiliki keunikan, dimana isinya kebanyakan busa, maksudnya pada oprit jembatannya dipenuhi dengan busa.
Kok bisa? Iya bisa, karena jalan Tol ini menggunakan teknologi Geofoam yaitu busa sebagai konstruksinya.
Busa-busa itu dipasang pada oprit jembatan. Oprit jembatan merupakan timbunan tanah atau urugan di belakang abutment yang dibuat sepadat mungkin untuk menghindari penurunan.
Perencanaan konstruksi oprit ini sangat perlu agar jembatan yang dihasilkan menjadi aman dan kuat sesuai dengan umur direncanakan.
Pada ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih, busa-busa itu digunakan sebagai material balok berbeban ringan tujuannya untuk menanggulangi lapisan tanah yang labil dan lunak, seperti kondisi tanah di ruas Tol ini.
Indonesia memang telah memulai sejarah jalan Tol sejak tahun 1978 . Hingga tahun 2024 ini total panjang Jalan Tol di Indonesia telah mencapai 2.816 Km, dengan menerapkan berbagai teknologi untuk menghasilkan kualitas jalan Tol terbaik.
Tol-Tol itu tersebar di berbagai wilayah di RI, mulai dari Pulau Jawa 1.782,47 Km, Pulau Sumatera 865,43 Km, Pulau Kalimantan 97,27 Km, Pulau Sulawesi 61,64 Km, dan Pulau Bali 10,07 Km.
Semua jalan Tol itu dikelola oleh 59 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di 73 ruas Jalan Tol yang didalamnya terdapat 132 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
Kehadiran infrastruktur Jalan Tol di Indonesia memiliki peran penting dalam memberikan kelancaran peningkatan perekonomian bagi masyarakat sekaligus menjadi akses yang terhubung antar wilayah yang tersebar di 5 Pulau di Indonesia yakni Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: