Progres Jalan tol Betung-Jambi Sudah 49 persen, Jarak Tempuh Betung-Supat Induk Hanya 30 Menit
Progres Jalan Tol Betung–Jambi Seksi 1A Capai 49%, HKI Perkuat Konektivitas di Sumatra Selatan-Ist-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID -Progres pembangunan jalan tol yang akan menyambungkan Betung-Jambi semakin maju mendekati akhir Tahun 2025.
Terbaru, pembangunan jalan tol yang akan menyambungkan Betung-Jambi menuju Supat Induk telah mencapai 49 persen per akhir September 2025.
Jika sudah jadi, Tol Betung-Jambi Seksi 1A ini akan memotong waktu tempuh dari Betung ke Supat Induk yang sebelumnya 90 menit melalui jalan nasional menjadi hanya 30 menit.
BACA JUGA:Progres Jalan Tol Betung–Jambi Seksi 1A Capai 49%, HKI Perkuat Konektivitas di Sumatra Selatan
Jalan Tol Betung-Jambi Seksi 1A, HKI mengerjakan mainroad sepanjang 30,8 km, akses road interchange Betung sepanjang 2,2 km, Gerbang Tol Betung, Intersection Betung dan jembatan underpass.
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) konstruksinya dikerjakan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus berlanjut, salah satunya proyek Tol Betung-Jambi Seksi 1A, kata Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya dalam keterangannya, di Jambi, Selasa (7/10).
BACA JUGA:Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Timnas Garuda Jauh Lebih Berkembang
Selain menyambung konektivitas di Sumatera Bagian Selatan, proyek ini juga mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Aktivitas proyek mendorong peningkatan penjualan bahan pokok di Betung, karena banyaknya pekerja, serta membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat dengan 38 persen karyawan proyek merupakan warga lokal.
BACA JUGA:Baru Sehari Ditutup Bupati, Sampah Kembali Menumpuk di TPS Ilegal Pematang Gajah Muaro Jambi
Proyek ini tidak hanya menekankan percepatan pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan mutu melalui penerapan teknologi konstruksi modern, katanya lagi.
Teknologi yang digunakan meliputi Building Information Modelling (BIM) untuk koordinasi desain dan pelaksanaan secara efisien, survei topografi berbasis Lidar untuk akurasi perencanaan, serta Electronic Density Gauge (EDG) untuk verifikasi kepadatan tanah tanpa merusak permukaan.
Selain itu, UAV Photogrammetry dan Terrestrial Laser Scanner (TLS) dimanfaatkan untuk memastikan keakuratan data volume pekerjaan, sementara Load Scanner digunakan untuk verifikasi volume material.
"Inovasi Immersite 360 dari HKI, program yang menggabungkan realitas virtual dengan dunia nyata, memungkinkan pemantauan kondisi lapangan secara virtual dan interaktif, sehingga meningkatkan transparansi, efektivitas pengawasan dan percepatan pengambilan keputusan berbasis data," kata Aditya pula dikutiup dari Antara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



