Banjir Terbesar Dalam 20 Tahun, 1.500 Warga Kota Jambi Terrdampak
Banjir di Kabupaten Tebo-Munasdi/Jambi Ekspres-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Banjir yang masih terjadi di mayoritas Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi hingga kini disebut oleh Gubernur Jambi Al Haris menjadi yang terbesar dalam 20 tahun terakhir.
Ini disampaikan gubernur Senin 15 Januari 2024. Menurutnya, di Jambi, banjir merupakan bencana alam yang rutin setiap tahunnya. Dimana banjir bandang terjadi ketika musim hujan.
Saat ini menurut Haris ada daerah yang masih tergenang air dan telah kering. "Ini bencana terbesar dalam 20 tahun terakhir (di Jambi)," sebutnya.
Untuk itu, gubernur meminta kepada Bupati Walikota agar memastikan angan masyarakat terdampak banjir tetap dipenuhi.
"Jangan sampai masyarakat tidak makan," ucap Haris (15/1/2024).
Lalu Haris meminta Pemda memerhatikan kesehatan masyarakat korban banjir. Agar petugas medis memperhatikan orang tua dan korban lainnya tak jatuh sakit.
"Serta kita butuh laporan semua dari Bupati/Walikota terkait apa saja yang dibutuhkan di daerah. Hal ini karena kita ingin semua bantuan bisa dipertanggungjawabkan," akunya.
"Penanganan harus terintegrasi baik BPBD Provinsi dengan BPBD Kabupaten/Kota , serta juga Dinsosesnya, dan kita doakan agar selesai dengan baik nantinya," sebut gubernur.
Dari data BNPB yang dilihat Jambi Ekspres pada situs resmi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, terdapat banjir terakhir yang dilaporkan pada Minggu (14/1) di Kabupaten Sarolangun. Musibah itu terjadi karena intensitas hujan yang tinggi sejak 12 Januari.
Terjadi banjir di 5 Kecamatan yakni, Kecamatan Bathin VIII, CNG, Limun, Kecamatan Sarolangun dan Pelawan. Atau terdapat pada puluhan desa terdampak.
"Terdapat korban jiwa sebanyak 315 Kepala Keluarga atau jumlahnya 687 jiwa.
315 unit rumah terdampak, 4 unit jembatan terdampak. Lalu 5 titik ruas jalan terdampak, 7 unit rumah, serta Tinggi Muka Air (TMA) 200 - 300 cm," sampai Baihaki Hasan Kabid Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD Sarolangun dilihat Jambi Ekspres di websiet pusdalops BNPB.
Tak hanya itu, dampak banjir yang lebih banyak dilaporkan oleh Pemkab Batanghari pada laporan hari Minggu lalu. Disampaikan terjadi banjir akibat hujan intensitas tinggi terus menerus pada 5 Januari.
Akibatnya, 8 Kecamatan yang didalamnya 15 desa terendam banjir. Dari laporan ke pusat itu, terdapat 14.041 Kepala Keluarga atau 32.874 korban jiwa terdampak banjir ini. Dengan kerugian materiil 14. 081 unit rumah terdampak. Dan dilaporkan kondisi terakhir banjir berangsur surut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: