Banjir Terparah Sepanjang Sejarah! Kerinci-Sungai Penuh Lumpuh

Banjir Terparah Sepanjang Sejarah! Kerinci-Sungai Penuh Lumpuh

DIKEPUNG BANJIR: Kondisi Kota Sungai Penuh diambil dari udara. Terlihat pemandangan kota termuda di Provinsi Jambi lumpuh karena seluruh wilayah Kota tergenang banjir, kemarin (2/1). FOTO: IST/BASARNAS FOR JAMBIEKSPRES--

Pj Bupati Kerinci, Asraf langsung meninjau beberapa lokasi terparah. Menelusuri rumah warga yang terdampak banjir. Asraf di dampingi Kalak BPBD Kerinci, Dinas Sosial, Camat, dan Kepala Desa setempat.

“Yang jelas hari ini mereka tidak masak karena beras mereka sudah hanyut terbawa banjir tadi malam. Kita benar- benar merasa prihatin, karena tidak pernah terjadi kedalaman air hingga 1 meter bersama dengan lumpur sampai masuk ke rumah- rumah warga di kecamatan Air Hangat. Desa Koto Dua lama, Desa Balai, Koto di Air, dan Pasar Semurup," katanya.

Asraf menyebutkan, masih banyak Kecamatan lain yang mesti dikunjungi. Selepas dari Semurup, rombongan Pj Bupati akan terus ke Kecamatan Depati Tujuh ke desa Tebat Ijuk, Kubang dan Lubuk Suli yang banjir cukup parah. 

“Saya mengajak Bapeda, BPBD dan BPKAD, Supaya Belanja Tidak Terduga (BTT) Untuk Penanganan Bencana, bisa langsung meluncur. Karena masyarakat kita tidak makan hari ini,”  ungkap Asraf dengan mata berkaca-kaca menahan kesedihan.

Pj Bupati Kerinci Asraf mengatakan Dinas Sosial Kerinci juga berupaya menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir. 

Sementara itu, tak hanya di Kerinci, banjir juga kembali menerjang sebagian wilayah kabupaten Bungo.

Menurut Plt Kepala BPBD Kabupaten Bungo, Zainadi, hingga Senin siang (1/1/2024), dua kecamatan yang diterjang banjir, yakni Jujuhan dan Jujuhan Ilir.

Banjir di kecamatan yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat ini membuat ratusan rumah terendam.

"Hari ini, Senin 1 Januari, kecamatan yang terendam Jujuhan dan Jujuhan Ilir," ungkap Zainadi, via Whatsapps.

"Dusun yang terendam Pulau Jelmu, Pematang Panjang  Rantau Ikil, Ujung Tanjung, Tapian Danto, Jumbak Aur Gading dan Pulau Batu," jelasnya lagi.

Terkait dengan ini, Zainadi menghimbau kepada seluruh warga, terlebih yang berada di wilayah aliran sungai untuk tetap waspada terhadap kemungkinan air yang meluap seketika.

"Kami himbau agar masyarakat yang berada di DAS (daerah aliran sungai) selalu waspada, mengingat menurut BMKG Jambi puncak musim hujan berada di akhir Januari 2024," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: