>

Akademisi Unja Nilai Positif CSR PetroChina Terhadap Kawasan Wisata Embung dan Mangrove Pangkal Babu

Akademisi Unja Nilai Positif CSR PetroChina Terhadap Kawasan Wisata Embung dan Mangrove Pangkal Babu

Akademisi Unja Nilai Positif CSR PetroChina Terhadap Kawasan Wisata Embung dan Mangrove Pangkal Babu --

KUALA TUNGKAL, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Melalui dana CSR (corporate social responsibility) SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd. bersama pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus menggalakkan dan mengembangkan potensi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Hal tersebut pun menjadi nilai positif bagi masyarakat sekitar wilayah ekowisata dan bagi masyarakat luar yang ingin berwisata ke lokasi tersebut. 

Hal ini disampaikan oleh Akademisi Universitas Jambi, Profesor Johanes, saat berkunjung ke kawasan wisata Embung Bina Lestari Desa Muntialo menyampaikan, ketika wisatawan dari Kota Jambi ke Tanjab Barat bisa mampir ke Embung Bina Lestari  setelah melakukan perjalan kurang lebih 2 jam dan tentunya butuh istirahat sebelum sampai ke kota Kuala Tungkal.

"Istirahat nya disini (Embung Bina Lestari -read) jadi embung ini nanti menjadi suatu tempat untuk beristirahat, disamping itu juga, memberikan pengetahuan terhadap wisatawan misalnya tanaman pilihan yang bisa tumbuh disini, oleh karena itu mereka tanam pohon yang sesuai dengan kondisi tanah, jadi ada aspek pengetahuan nya," ungkapnya.

"Mereka katakan tadi ada nanas, nanas ini bibit nya dari Tangkit, tapi semua mengakui nanas yang di tanam di sini rasanya jauh lebih manis, termasuk tanaman kopi liberika," sambungnya.

Menurutnya kopi liberika itu sangat khas, sekarang yang ingin diciptakan keterkaitan antara destinasi dengan destinasi berikutnya dan Destinasi wisata yang lainnya, seharusnya ini ada disemua setiap wilayah.

"Misalnya kita ke Kerinci singgah nya dimana, jadi ada terkoneksian, jadi wisatawan baik domestik maupun wisatawan dari luar ada tempat yang harus dinikmati," ungkapnya.

Dirinya melihat dengan ada nya Embung Bina Lestari Desa Muntialo ini dapat berdampak positif bagi wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Jabung Barat. Sehingga mereka sadar dan peduli akan kelestarian lingkungan.

Selain itu, dirinya juga turut berkunjung ke Kawasan Hutan Mangrove Pangkal Babu, Ia menyampaikan orang yang berkunjung ke Mangrove ini akan terpuaskan dengan pengetahuan alamnya.

"Tadi dikatakan bahwa ada 17 jenis vegetasi mangrove, salah satu vegetasi itu hanya terdapat di Kalimantan dan Tanjab Barat ini,"ungkapnya.

Kata Profesor ini, dari segi turis yang berbasis pengetahuan ini sangat potensial, selain itu posisi dari destinasi ini berbatasan dengan laut lepas.

"Sehingga kalau berbatasan dengan laut lepas ini sebenarnya benteng abrasi dan benteng untuk kalau terjadi kenaikan atau air pasang maka kenaikan itu perlahan-lahan, karena terblok oleh Mangrove, jadi naik nya pelan-pelan,ketika naik nya pelan-pelan maka bencana itu bisa terantisipasi, nah itu sebenarnya adventist dari pada destinasi ini," ungkapnya.

Karena ini merupakan dukungan CSR dari PetroChina, itu menjadi adventist juga, karena ada semacam literasi lingkungan.

"Bahwasanya jalan dibangun tidak bisa dilewati mobil, namun orang tahu bahwasanya pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Tanjab Barat sangat peduli dengan destinasi ini karena yang di lindungi oleh mangrove bukan hanya Tanjab Barat, tapi yang dilindungi mulai dari pantai kita, itu sebenarnya adventist nya," pungkasnya (Sun) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: