Sewa Lapak Pedagang Capai Rp 5 Juta, Pedagang makanan Sungai Penuh Ekspo Mengeluh

Sewa Lapak Pedagang Capai Rp 5 Juta, Pedagang makanan Sungai Penuh Ekspo Mengeluh

Nampak lapak atau tenda pedagang di Sungai Penuh Ekspo 2023.--

SUNGAIPENUH, JAMBIEKSPRES.CO.ID— Sejumlah pedagang makanan, pakaian dan permainan dari Luar Daerah maupun dalam Kota Sungaipenuh mengeluhkan mahalnya sewa lapak atau tenda selama Sungai Penuh ekspo.

Bukan menurut pedagang, harga tarif sewa tenda Sungaipenuh Expo 2023 mahal dibandingkan dengan Kota Padang maupun Riau.

Tingginya tarif sewa tenda tersebut, membuat sejumlah pedagang mengeluh karena tingginya harga sewa tersebut. Pedagangpun mengakui, pembeli di sedikit sehingga biaya keluar tidak sesuai dengan omset pendapatan.

“Sewa tenda kerucut ukuran 5×5 meter Rp 5 juta, ini saya bayar ke Disperindag Kota Sungaipenuh. Ini mahal bana, kalau di daerah Padang, Pekanbaru hanya Rp 3 Juta,” keluh salah seorang pedagang makanan dari Sumatera Barat 

Tidak hanya itu, pedagang lokal penjual kerak Telur juga mengeluh, lantaran ia harus membayar tempat lokasi ukuran 1 x 1 meter sebanyak Rp 300 Ribu.

“Rp 300 maha bana, uni cuma mangelah kerak talua, untungnya bara bana lah diak. Mangaleh ko untuak cari makan, biaya anak sekolah,” kata Uni Des pedagang Makan Sungaipenuh asal Pesisir Selatan kepada indojatipos.com.

Terpisah, Syafrizal kepala Dinas Perdagangan Kota Sungaipenuh dikonfirmasi terkait keluhan tersebut mengatakan, untuk Sewa bazar/expo tenda kerucut Rp. 5 juta/unit Tenda teratak Rp. 2.5 juta/unit.

“Penetapan Retribusi sesuai tarif perda. Dalam perda lapak besar dan kecil tetap dihitung. Tergantung luas usaha/lapak,” kata Syafrizal.

Ditanya atas dasar Perda Kota Sungaipenuh nomor berapa dan tahun, Syafrizal tidak tau nomor perdanya.

“Nanti kita liat nomornya,” katanya. Namun, Syafrizal berdalih jika perda tidak berkorelasi dengan harga jasa/persewaan.

“Itu murni bisnis (permintaan dan penawaran),” dalihnya.

Terkait hal tersebut Budi Hermawan aktivis Sungaipenuh-Kerinci meminta pihak terkait dan media memantau biaya dan pungutan tersebut.

Pasalnya, jumlah pedagang sekitar capai ratusan. Bahkan, pedagang lokal jualan makan juga dipungut dengan tarif tinggi. “Mari kita awasi bersama, nanti kita cek lagi Perdanya,” tegasnya.(hdp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: