Anak, Istri dan Cucu Jurnalis Al Jazeera Tewas Dibom Israel

Anak, Istri dan Cucu Jurnalis Al Jazeera Tewas Dibom Israel

Jurnalis korban perang di Gaza-Foto: Dok Press Freedom Group-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Serangan Israel makin tak pandang bulu, terkini adalah anggota keluarga jurnalis media Al Jazeera, Wael Al-Dahdouh, mereka tewas dibom dari udara oleh tentara Israel.

Korbannya terdiri dari anak laki-laki Al-Dahdouh yang masih duduk di bangku SMA, kemudian anak perempuannya berusia 7 tahun, istri dan juga cucunya.

Bahkan beberapa anggota keluarga Al-Dahdouh yang lain juga masih hilang dan masih tertimbun di reruntuhan bangunan tempat pengungsian.

Mereka tewas kemarin, Rabu (26/10/2023) setelah Israel membombardir tempat tinggal mereka di kamp pengungsian Nuseirat di wilayah Gaza Tengah.

Keluarga  Al-Dahdouh memang mengungsi ke wilayah tengah Gaza sementara ia masih bertahan di pusat Kota Gaza karena masih harus bertugas meliput berita terkait kondisi terkini Gaza.

Al Jazeera merupakan salah satu media yang konsisten dan lengkap memberitakan perang antara Israel dan Palestina dalam versi Bahasa Inggris. Al Jazeera juga menjadi rujukan dunia untuk mengetahui korban perang di Gaza, apalagi sejak Israel tak henti-hentinya menyerang Palestina.

Al Jazeera juga telah membuat pernyataan mengutuk keras aksi Israel yang telah membunuh begitu banyak masyarakat Gaza.

Berikut pernyataan Al Jazeera Media Network atas pembunuhan anggota keluarga jurnalis Wael Al-Dahdouh, dikutip Jambi Ekspres dari situs Al Jazeera.

“Jaringan Media Al Jazeera menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada rekan kami Wael Al-Dahdouh atas hilangnya keluarganya dalam serangan udara Israel.

Penyerangan tanpa pandang bulu yang dilakukan oleh pasukan Pendudukan Israel mengakibatkan hilangnya istri, putra, dan putrinya secara tragis, sementara seluruh keluarganya terkubur di bawah reruntuhan.

Rumah mereka menjadi sasaran di kamp Nuseirat di pusat Gaza, tempat mereka mencari perlindungan setelah mengungsi akibat pemboman awal di lingkungan mereka, menyusul seruan Perdana Menteri Netanyahu agar semua warga sipil pindah ke selatan.

Al Jazeera sangat prihatin dengan keselamatan dan kesejahteraan rekan-rekan kami di Gaza dan meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas keamanan mereka.

Jaringan ini mengutuk keras penargetan dan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza, yang telah menyebabkan hilangnya keluarga Wael Al-Dahdouh dan banyak orang lainnya.

Kami mendesak komunitas internasional untuk campur tangan dan mengakhiri serangan terhadap warga sipil, sehingga menyelamatkan nyawa orang yang tidak bersalah”

The Committee to Protect Journalist (CPJ) menyampaikan, hingga kini sudah 23 jurnalis terbunuh saat bertugas meliput konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.

Dari 23 jurnalis ini, 19 merupakan jurnalis Palestina, sisanya jurnalis Israel dan Lebanon. Tak hanya tewas, banyak juga jurnalis yang hilang, ditahan, disakiti dan juga diancam. Belum lagi jumlah yang terluka, juga sangat banyak. CPJ meminta supaya para wartawan jangan dijadikan target pembunuhan pihak yang berkonflik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: