RESMI DITUTUP! Ada 6.465 Pelamar PPPK Pemkot Jambi, Ini Formasi yang Banyak Diminati

RESMI DITUTUP! Ada 6.465 Pelamar PPPK Pemkot Jambi, Ini Formasi yang Banyak Diminati

Ada 6.465 Pelamar PPPK Pemkot Jambi, Ini Formasi yang Banyak Diminati--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemkot Jambi, ditutup Rabu malam, (11/10).

Hingga pukul 23.59 Wib, Rabu malam (11/10/23), total ada sebanyak 6.465 pelamar untuk memperebutkan 2.928 formasi PPPK dilingkup Pemkot Jambi.

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi (PPI) BKPSDMD Kota Jambi, Andika Wahyu mengungkapkan, dari 6.465 pelamar tersebut terbagi untuk tiga kategori, yakni tenaga teknis ada sebanyak 3.319 pelamar, tenaga guru 1.560 pelamar dan tenaga kesehatan sebanyak 1.586 pelamar. 

Sementara kebutuhan formasi PPPK Pemkot Jambi yang tersedia yakni, untuk tenaga teknis sebanyak 665 orang, tenaga kesehatan 989 orang dan tenaga pendidikan 1.274.

"Pendaftaran sudah ditutup, Pemkot Jambi akan melakukan penjaringan berkas pelamar sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Andika.

"Formasi teknis menjadi formasi yang paling banyak pendaftar," tambahnya.

Andika mengaku, pendaftar PPPK Pemkot Jambi 2023 ini, banyak juga yang berasal dari luar kota, bahkan ada dari luar provinsi Jambi.

"Mereka ikut formasi umum. Untuk nakes banyak juga pendaftar dari rumah sakit swasta, guru juga banyak juga pendaftar dari sekolah swasta," sebutnya.

Lebih lanjut Andika menjelaskan, untuk pemberkasan, baru dilakukan setelah dinyatakan lolos seleksi Computer Assisted Test (CAT).

“Jadi saat ini proses pendafatran administrasinya hanya online, tidak ada pengantaran fisik berkasnya ke BKPSDMD," ujarnya.

Dalam seleksi CAT nanti sebut Andika, penilaian dilakukan pihak pemerintah pusat. 

"Untuk pelamar umum, masing-masing jabatan ada passing gradenya. Tapi kalau untuk pelamar khusus (honorer) hanya perengkingan, diambil nilai tertinggi," jelasnya.

Jika nantinya dari hasil passing grade tidak terpenuhi, maka akan ada optimalisasi per kebutuhan tiap jabatan.

“Namun harus serumpun masing-masing jabatan,” pungkasnya. (hfz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: