Salah Boleh, Takut Jangan, Kolaborasi Membuat Modul P5
Yusra Idris, S.Pd--
Oleh: Yusra Idris, S.Pd.
Salah satu karakteristik dari Kurikulum Merdeka adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). karakteristik ini fokus pada pengembangan kompetensi dan karakter pelajar melalui belajar kelompok seputar isu penting dalam konteks nyata di sekitarnya.
Hal utama yang jadi fokus dalam P5 adalah proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kompetensi dan karakter pelajar dan bukan semata hasil atau produk.
Pada Proyek Pengutan Profil Pelajar Pancasila ,salah satu perangkat ajar yang dibutuhkan adalah Modul Ajar. Pemerintah sudah menyediakan beberapa modul ajar yang bisa dipakai oleh guru, diantaranya ada di Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 65/X Sungai Beras pada penerapan kurikulum merdeka berada pada tahap Mandiri Berubah, yang artinya boleh menggunakan perangkat ajar yang disediakan oleh pemerintah, seperti di PMM. Tetapi hal ini menjadi permasalah tersendiri bagi guru – guru SDN 65/X Sungai Beras. Ada beberapa kendala apabila guru-guru menggunakan penagkat ajar yang ada di PMM atau modul ajar yang ada di PMM, di antarnya:
Salah satu karakteristik dari Kurikulum Merdeka adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)--
1. Modul ajar yang ada di PMM kurang sesuai dengan lingkungan yang ada di SDN 65/X Sungai Beras
2. Guru kurang mendapatkan kesempatan untuk berkreasi dengan luas dan menuangkan ide sendiri
Saya sebagai kepala sekolah SDN 65/X Sungai Beras, melihat kendala ini saya mencoba menggerakkan dan memfasilitasi guru-guru untuk bisa membuat modul ajar P5 secara mandiri.
Pada awalnya guru-guru agak pesimis, dan mengatakan
- “apakah kita bisa bu untuk membiat modul sendiri?”.
- “Apakah modul yang kita buat itu nanti benar dan tepat?”
Dengan memberikan pernjelasan dan motivasi kepada guru-guru dan bekal yang sudah saya dapat dari berbagai sumber satu di antaranya dari Tanoto Foundation, maka saya bersama guru-guru mencoba untuk membuat modul ajar P5 sendiri. Dengan Menanamkan prinsip “SIAPAPUN YANG TIDAK PERNAH MELAKUKAN KESALAHAN,TIDAK PERNAH MENCOBA SESUATU YANG BARU”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: