Waspada! Warga Jambi yang Terinfeksi Saluran Nafas Sudah 10.000 Orang, RSU Siapkan Ruang Bernafas

Waspada! Warga Jambi yang Terinfeksi Saluran Nafas Sudah 10.000 Orang, RSU Siapkan Ruang Bernafas

Kondisi Kota Jambi sejak musim kabut asap, matahari tak pernah bersinar keadaan kota gelap-Foto: Dona/Jambi Ekspres-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Waspada! Kabut asap telah menelan banyak korban.

Tercatat di Kota Jambi sudah 10.000 orang lebih terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
 
Kasus ISPA terus menanjak sejak Juli 2023 hingga September 2023 ini.
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr. Rini Kartika mengatakan, berdasarkan data yang dirangkum pihaknya, jumlah kasus ISPA di Kota Jambi memang tinggi.

Pada Juli lalu mencapai 5.310 kasus, kemudian meningkat menjadi 5.477 kasus pada bulan Agustus. “Artinya dalam dua bulan ini 10.787 warga Kota Jambi terkena penyakit ISPA,’’ lanjut dr Rini.

Beberapa factor membuat kasus infeksi saluran pernafasan di Kota Jambi, salah satu terbesar yaitu kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi maupun di provinsi tetangga Jambi.

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manaf Kota Jambi juga telah menyiapkan ruangan khusus untuk bernafas dengan fasilitas oksigen lengkap secara gratis.

Ruangan khusus ini sengaja disiapkan menyusul dengan kondisi kabut asap yang semakin parah dalam beberapa waktu terakhir.

“Ruangan bernafas tersebut berisi beberapa tabung oksigen yang diperuntukkan bagi masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan akibat kabut asap,” kata Kabid Pelayanan Medik RSUD Abdul Manaf Kota Jambi Yulinda Fetri Tura, di Jambi Jumat, seperti diberitakan www.jambiekspres.co.id sebelumnya.

Pemerintah Kota Jambi sudah menyarankan pihak rumah sakit lainnya di kota itu untuk menyediakan ruang bernafas yang berisi oksigen.

Jadi masyarakat yang punya penyakit asma atau penyakit paru-paru lainnya dan sulit bernafas bisa menggunakan ruangan bernafas itu.

Menurut Yulinda Fetri Tura, ruangan itu sebelumnya juga sudah pernah disiapkan ketika menghadapi kabut asap beberapa tahun lalu dan disiapkan di lantai empat yakni satu ruangan dengan 15 tabung oksigen.

Layanan ruangan bernafas ini gratis, sehingga untuk masyarakat yang membutuhkan karena kesulitan bernafas dipersilahkan datang, terlebih jika kabut asap semakin tebal dan sejauh ini belum ada yang memanfaatkannya.

“Masyarakat bisa menggunakan ruangan bernafas ini, tetapi sebaiknya gunakanlah masker karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” katanya.

Masyarakat juga di imbau untuk menggunakan masker dan perbanyak minum air putih serta mengonsumsi makanan bergizi dan berimbang, mengantisipasi penyakit ISPA akibat udara yang tidak sehat karena karhutla.

Yulinda Fetri Tura juga mengatakan meski belum merinci jumlah kasus ISPA di bulan ini, namun dirinya mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi penyakit ISPA yang akan meningkat dan kami dari RSUD Abdul Manaf mengingatkan kabut asap sudah mulai meningkat.

“Bernafas pun mulai terasa terganggu. Untuk itu kami mengimbau masyarakat gunakan masker jika keluar rumah, jangan menunggu sakit baru dipakai,” katanya.

Bagi masyarakat yang sudah mengelu batuk atau gangguan kesehatan lainnya, segera periksa kesehatan di pelayanan kesehatan, baik puskesmas atau rumah sakit. (hfz/ant)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: