Pemuda Joged Kenakan 'Kutang' Dinilai Melecehkan Agama dan Budaya, Pentolan FPI Jambi Minta Polisi Usut Tuntas
Dance pria seperti wanita yang tampil dalam acara bertema budaya Jambi di WTC Batanghari--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Warga Kota Jambi dihebohkan dengan beredarnya video yang menampilkan sejumlah pria yang berjoged mengenakan pakaian dalam wanita, di Mal WTC Kota Jambi, Kamis lalu (7/9).
Videonya beredar luas di jagat maya, dan menimbulkan banyak kecaman dari berbagai pihak. Karena melihat aksi bernuansa LGBT tersebut dan dikemas dalam acara yang bertemakan budaya Jambi.
Menanggapi hal itu, pentolan Front Persaudaraan Islam (FPI) Provinsi Jambi, Ahmad Syukri mengecam keras atas keteledoran panitia sehingga penampilan itu bisa terlaksana dan disaksikan oleh khalayak ramai.
Ia pun menegaskan, bahwa LGBT dengan segala macam aktivitas ataupun simbol yang terkait harus ditolak di bumi yang sarat akan nilai-nilai keagamaan dan budaya ini.
"LGBT harga mati harus ditolak, karena ini suatu penyakit kejiwaan dan merupakan keterbelakangan mental. Apalagi Kota Jambi ini mayoritas Islam dan tidak mau dibawa mundur ke zaman jahiliah," tegas Ahmad Syukri yang juga merupakan Caleg DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi dari PKS tersebut.
Lebih lanjut, ia menyayangkan kecerobohan panitia sehingga acara seperti ini lolos dari perhatian sehingga disaksikan oleh khalayak ramai yang dikhawatirkan akan mempengaruhi generasi muda.
"Adanya kelalaian panitia dan terkesan membiarkan dance tersebut sehingga dikonsumsi oleh masyarakat dan dianggap sebagai hiburan dan sesuatu hal yang lumrah untuk dilakukan," ungkap Wakil Ketua Umum KONI Provinsi Jambi itu.
Ahmad Syukri berharap kepada aparat kepolisian, untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap panitia serta pihak terkait atas terselenggaranya kegiatan yang diduga telah melecehkan agama dan budaya Jambi tersebut.
"Tema yang dibuat jauh berbeda dengan apa yang terjadi dilapangan, sangat-sangat bertentangan dengan norma-norma adat yang bersendikan syara' dan syara' bersendikan kitabullah," ujar pria yang terkenal teguh berprinsip tersebut.
"Kepolisian harus memberikan efek jera agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, apalagi info yang beredar bahwa acara tersebut sama sekali tidak ada pemberitahuan atau izin dari aparat kepolisian," lanjutnya.
Selain itu, Ahmad Syukri berharap agar Pemerintah Kota Jambi dapat lebih peka dan perhatian terhadap kondisi krisis moral dan akhlak yang terjadi pada generasi muda saat ini.
"Untuk pemerintah Kota Jambi, agar lebih peka dengan kondisi anak muda saat ini, LGBT adalah penyebab tersebarnya penyakit HIV/Aids yang nantinya akan menghabisi generasi muda, jangan ada aksi baru ada reaksi," tutur ulama muharrik tersebut.
Ia pun menyampaikan, akan segera berkoordinasi dengan DPRD Kota Jambi untuk mendorong adanya peraturan daerah (Perda) larangan kegiatan yang berbau LGBT di Kota Jambi. (hfz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: