>

Insentif Rp1 Triliun untuk Daerah Beprestasi Kendalikan Inflasi

Insentif Rp1 Triliun untuk Daerah Beprestasi Kendalikan Inflasi

Presiden Jokowi--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan kabar gembira dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Ia mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan, Sri Mulyani, telah menyiapkan bonus besar senilai Rp1 triliun untuk pemerintah daerah yang berhasil mengendalikan inflasi dengan baik, menjaga tingkat inflasi di bawah 3 persen, yang merupakan level nasional.

Airlangga mengungkapkan, “Hari ini akan diberikan pemenang dan nominasi TPID award, dan ini diberi insentif oleh Ibu Menteri Keuangan sebesar Rp1 triliun dari Bapak Presiden tahun ini.”

Bonus tersebut tidak hanya merupakan insentif untuk tahun ini. Airlangga juga menyampaikan bahwa bonus tersebut akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Meskipun angka pastinya belum ditentukan, Airlangga menegaskan, “Nanti terus bertahap, selanjutnya untuk 2024 angkanya belum diputuskan oleh Menteri Keuangan, tapi dijanjikan oleh Ibu (Sri Mulyani) dijamin lebih tinggi dari Rp1 triliun.”

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyoroti pencapaian Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Pada bulan Juli, tingkat inflasi berhasil terkendali di angka 3,08 persen (yoy).

Pencapaian ini jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti Argentina (113 persen), Turki (47 persen), India (7,4 persen), Uni Eropa (5,3 persen), dan Amerika Serikat (3,2 persen) pada periode yang sama.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga di masyarakat. Ia menjelaskan bahwa inflasi yang tinggi dapat merusak pertumbuhan ekonomi, bahkan jika pertumbuhannya tinggi.

Oleh karena itu, koordinasi berbagai pihak dari kebijakan moneter hingga pemantauan langsung di lapangan menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia membedakan diri dari negara lain, karena tidak hanya mengandalkan kebijakan moneter dari bank sentral, tetapi juga menerapkan kebijakan fiskal serta pemantauan langsung di lapangan.

Langkah-langkah ini telah membantu Indonesia menjaga inflasinya tetap rendah dan stabil, memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: