>

Lewat AIPF Indonesia Dorong Pembangunan Berkelanjutan Melalui Kerja Sama ASEAN Indo-Pacific

Lewat AIPF Indonesia Dorong Pembangunan Berkelanjutan Melalui Kerja Sama ASEAN Indo-Pacific

Foto Bersama--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Indonesia memiliki visi untuk mendorong pembangunan kawasan berkelanjutan melalui ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).

Sebuah inisiatif yang melibatkan sektor publik, swasta, dan global dalam proyek-proyek yang mendukung infrastruktur hijau, rantai pasok yang tangguh, transformasi digital, ekonomi kreatif, serta pembiayaan inovatif dan berkelanjutan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Kerja sama ASEAN tidak hanya bergantung pada sektor publik. Kontribusi sektor swasta dalam berbagai agenda dan inisiatif ASEAN juga sangat penting. Dengan lokasinya di pusat Indo-Pasifik, ASEAN memiliki potensi untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi dalam beberapa dekade mendatang.

Perekonomian ASEAN telah menunjukkan pertumbuhan positif dengan rata-rata 4%-5% dalam satu dekade terakhir. Kawasan ini merupakan perekonomian terbesar ke-5 di dunia, eksportir terbesar ke-4, dan pada tahun 2022 menjadi tujuan Foreign Direct Investment (FDI) terbesar ke-2.

Perekonomian ASEAN tumbuh sebesar 5,7% pada 2022, didorong oleh konsumsi domestik yang tinggi, perdagangan, dan investasi. Investasi dalam industri seperti elektronik, kendaraan listrik, dan ekonomi digital juga meningkat, dengan total arus masuk FDI tumbuh 5,5%. AIPF merupakan implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2019. AOIP bertujuan memperkuat arsitektur regional berpusat pada ASEAN untuk menghadapi tantangan dan peluang di tingkat regional dan global.

Dalam konteks ini, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan AIPF: Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific di Jakarta pada 5-6 September 2023. Acara ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan pemimpin negara-negara anggota ASEAN. AIPF bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan konektivitas antara negara-negara ASEAN dengan mitra di kawasan Indo-Pasifik, menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan. Tiga isu prioritas yang akan dibahas adalah infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif.

Acara ini akan melibatkan pemimpin sektor pemerintah dan swasta, perwakilan lembaga keuangan internasional (IFIs), serta organisasi internasional. AIPF menjadi peluang bagi ASEAN dan Indo-Pasifik untuk bekerja sama dalam mewujudkan pertumbuhan dan kemakmuran bersama. Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa AIPF adalah inisiatif Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023, menjadi platform bagi sektor swasta dan publik dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik untuk berdiskusi dan menjalin kerja sama bisnis yang inklusif, kolaboratif, dan konkret.

Sejumlah pimpinan organisasi dan perusahaan akan menjadi narasumber dan panelis dalam acara ini, termasuk dari World Economic Forum, ASEAN-BAC dan Kadin, Maybank, Airbus, Aspen Medical, Forest Carbon Microsoft, Business Council Canada, European Investment Bank, Institute of Public & Environmental Affairs, bp, Asian Infrastructure Investment Bank, US Trade and Development Agency, Loca Laos, Aruna, dan Fairatmos.

Delapan BUMN, termasuk BRI, Pertamina, PLN, Bank Mandiri, BNI, MIND ID, Telkom Indonesia, dan InJourney, akan terlibat dalam rangkaian acara AIPF. Ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan peran strategis BUMN dan memperluas kerja sama investasi dalam proyek-proyek strategis demi kemajuan Indonesia dan memperkokoh posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: