Atasi Stunting, Dosen STIKes Baiturrahim Gelar Kegiatan Pendampingan 'Anti Razia'
Pemaparan Materi tentang Pencegahan Kurang Gizi dan Anemia dengan Memanfaatkan Kearifan Lokal--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Dosen beserta mahasiswa Program Studi Kebidanan dan Program Studi Gizi melaksanakan kegiatan pendampingan kelas ibu anti Razia (Kurang Gizi dan Anemia) di Wilayah Kerja Puskesmas Durian Luncuk, Kabupaten Batanghari.
Kegiatan ini merupakan rangkaian hibah KEMDIKBUDRISTEK dalam Program Kemitraan Masyarakat dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Pendampingan Kelas Ibu Anti Razia (Kurang Gizi dan Anemia) dengan Memanfaatkan Kearifan Lokal di Wilayah Kerja Puskesmas Durian Luncuk”.
Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan tersebut merupakan salah satu peran serta institusi pendidikan dalam mendukung upaya pemerintah menurunkan stunting pada balita.
Tim pendampingan kelas ibu anti Razia tersebut diketuai oleh Fatihatul Hayati, M.Keb dengan anggota Safitri, M.Keb dan Arnati Wulansari, S.Gz, M.Si yang merupakan dosen program studi Kebidanan dan Program Studi Gizi di STIKes Baiturrahim. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya dan terintegrasi dalam mata kuliah yang ditempuh mahasiswa tersebut dalam proses perkuliahan, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar langsung di masyarakat kepada mahasiswa.
Praktik Pengolahan Bahan Pangan Lokal--
Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil, kader dan bidan di wilayah kerja Puskesmas Durian Luncuk. Diharapkan melalui kegiatan ini ibu hamil dapat memanfaatkan bahan pangan lokal secara optimal sehingga meningkatkan status gizinya, terhindar dari kurang gizi dan anemia serta melahirkan bayi yang sehat tanpa risiko stunting.
Selain itu, pelatihan yang diberikan kepada kader juga dapat meningkatkan pemahaman kader agar dapat menjadi perpanjangan tangan bidan dalam mentransfer pengetahuan kepada ibu-ibu hamil selanjutnya di wilayah kerja mereka. Demikian juga dengan bidan yang dapat memfasilitasi dan menjadi narasumber dalam kelas ibu anti kurang gizi dan anemia. Hasil akhir yang diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting sejak awal kehamilan dengan memanfaatkan kekayaan kearifan lokal disekitarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang ibu hamil, 26 orang kader dan 13 orang bidan desa wilayah kerja Puskesmas Durian Luncuk dalam kelas yang terpisah. Masing-masing kelas terdiri atas tiga pertemuan yang meliputi pemaparan materi dan praktek pengolahan makanan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan bahan pangan lokal secara efektif guna mencegah stunting.
Kelanjutan dari kegiatan ini diharapkan dapat menginisiasi kelas ibu anti Razia (Kurang Gizi dan Anemia) pada desa lain dan peserta dapat menjadi perpanjangantangan pemerintah dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan kurang gizi dan anemia, sehingga secara nyata dapat menurunkan kejadian stunting pada balita. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: