Rumah Tengah Proyek Sudah Lenyap Selangkah Lagi Tol Cinere - Jagorawi Nyambung Siap Ditancap Gas

Rumah Tengah Proyek Sudah Lenyap Selangkah Lagi Tol Cinere - Jagorawi Nyambung Siap Ditancap Gas

Sebuah rumah di lokasi proyek Jalan Tol Cinere Jagoraawi di daerah Limo Seksi 3B saat masih gagah berdiri di tengah proyek tol-Tangkap Layar Instagram @ade.irwn21-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Rumah tengah proyek tol sudah lenyap dan selangkah lagi tol Cinere - Jagorawi sudah nyambung siap ditancap gas.


Kesiapan tol ini beroperasi menyusul telah selesainya uji laik fungsi (ULF) pada Seksi 3B Junction Krukut - Cinere.

Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Polri 18 Agustus lalu telah melakukan evaluasi pada Seksi 3B Tol Cinere–Jagorawi.

"Untuk memastikan semua spesifikasi teknis, persyaratan dan perlengkapan jalan yang ada di ruas jalan tol telah sesuai dengan standar manajemen dan keselamatan lalu lintas," jelas manajemen Badan Pengatur jalan tol (BPJT) dikutip Jambi Ekspres dari keterangan resminya, Sabtu (26/8/2023).

BPJT juga menginformasikan bahwa rumah yang masih kokoh berdiri di tengah proyek Tol Cinere-Jagorawi juga sudah tidak ada lagi.

“Tenang, rumah yang kemarin viral ada ditengah Jalan tol sudah gak ada kok,” lanjut keterangan BPJT.

Pembangunan jalan tol ini memang sempat viral karena ada satu unit rumah yang masih kokoh berdiri di tengah proyek tol hingga Juli lalu.

Rumah itu menantang di tengah ruas Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) tepatnya di Limo, Kota Depok.

Namun kini rumah tengah proyek tol itu sudah dibongkar sejak 24 Juli 2023 lalu. Persoalan rumah itu muncul bukan karena tersandung proses biaya ganti rugi namun karena kepemilikan tanah yang terkait dengan 4 orang.

Masalah timbul karena ada persoalan mengenai kepemilikan bidang tanah antara 4 orang ahli waris sekaligus yaitu Imam Tain, Sukartini, Sukardi dan Alm. Hudoyo.

Pemerintah sebenarnya telah membayar biaya ganti senilai Rp1,33 miliar untuk luas lahan 99 meter persegi dengan harga Rp530 juta dan bangunannya seluas 91 meter persegi dengan harga Rp862 juta.

Terakhir, BPN pun berhasil menyelesaikan permasalahan ini sehingga proses penggusuran tanah dan rumah bisa dilakukan dengan lancar.

Saat proses penggusuran, ada dua alat berat dikerahkan untuk mendatarkan gundukan tanah dan rumah di tengah proyek tol itu.

Proses pelenyapan rumah pun berjalan aman dan pemilik rumah tidak lagi terlihat di lokasi rumah itu.

Jalan Tol Cinere - Jagorawi ini panjang totalnya adalah 14,64 kilometer (km) yang terbagi dalam tiga seksi.

Seksi 1 menghubungkan Jagorawi - Raya Bogor dengan panjang 3,7 km dan ini  telah beroperasi pada Januari 2012.

Seksi 2 menghubungkan Raya Bogor - Kukusan sepanjang 5,5 km juga telah beroperasi pada September 2019.

Seksi 3A rute Kukusan - Junction Krukut panjangnya 3,5 km juga telah beroperasi sejak akhir 2022 lalu.

Sementara Seksi 3B Junction Krukut - Cinere dengan Panjang 2,19 km, inilah yang baru saja dilakukan uji laik fungsi.

Biasanya, jika uji laik fungsi selesai dilaksanakan maka tinggal menunggu sertifikat laik operasinya keluar.

Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang nanti akan mengeluarkan sertifikat, jika sertifikat keluar maka jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi 3B Junction Krukut – Cinere siap ditancap gas.

Ruas tol ini akan dioperasikan oleh PT Translingkar Kita Jaya selaku badan usaha jalan tol (BUJT).

Setelah selesai Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan dioperasikan nanti, bisa langsung terhubung dengan jaringan Jalan Tol JORR 2 lainnya seperti tersambung ke Jalan Tol Serpong - Cinere, Jalan Tol Cengkareng - Kunciran, Jalan Tol Kunciran – Serpong, sampai ke Jalan Tol Cimanggis - Cibitung dan Jalan Tol Cibitung – Cilincing.

“Semoga selesainya Jalan Tol JORR 2 nanti bisa jadi pilihan jalan yang dilewatin dan mengurai kemacetan di Jabodetabek ya,” tambah keterangan BPJT lagi. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: