Merinding! HK Upacara di Atas Jembatan Merah Tanpa Pilar di JTTS
Hutama Karya melaksanakan puncak upacara HUT RI di Jembatan Sei Wampu -Foto: Dok Hutama Karya-
SUMUT, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Merinding! Hutama Karya selaku pengembang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menggelar upacara di atas jembatan tanpa pilar bernama ol Binjai Langsa Seksi Binjai - Pangkalan Brandan.
Namanya Jembatan Sei Wampu, merupakan salah satu jembatan terpanjang di trase JTTS yang konstruksinya tanpa pilar.
Jembatan Sei Wampu merupakan bagian dari Tol Binjai Langsa Seksi Binjai - Pangkalan Brandan yang konstruksinya dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak usaha Hutama Karya.
Upcara ini dipimpin langsung Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro sebagai Pembina. Upacara berlangsung dengan khidmat dan diikuti oleh 69 orang.
Mengapa memilih Jembatan Sei Wampu di Tol Binjai - Pangkalan Brandan? Ternyata Hutama Karya punya alasan khusus.
Koentjoro mengatakan lokasi ini dipilih sebagai lokasi puncak upacara HUT RI karena ruas ini merupakan salah satu ruang yang cukup progresif dan akan segera rampung.
Saat ini progres konstruksi Tol Binjai - Pangkalan Brandan telah mencapai lebih dari 83 persen.
“Sesuai dengan tema HUT RI kali ini yaitu Terus Melaju Demi Indonesia Maju, Hutama Karya berkomitmen untuk mengakselerasi percepatan pembangunan infrastruktur lewat JTTS untuk menyambungkan Pulau Sumatra dari Lampung hingga ke Aceh,” tutur Koentjoro.
Jembatan Sei Wampu merupakan salah satu jembatan terpanjang tanpa pilar senilai Rp42 Miliar di jalur JTTS tepatnya di Sumut.
Jembatan ini telah diuji coba hari ini Jumat (18/8/2023).
Jembatan yang berada di Sei Wampu Kabupaten Langkat ini berdiri di ruas Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan.
Jembatan yang diuji coba ini sangat menarik, punya bentang yang tidak pendek. Kepala BBPJN Sumatera Utara Brawijaya mengatakan, Jembatan Sei Wampu memiliki bentang 180 meter (m), termasuk pile slab 40 m.230 meter.
Meski sangat panjang tapi jembatan ini mampu berdiri kokoh tanpa ada satu pun pilar di tengahnya, hanya mengandalkan rangka baja dan girder di atas badan jembatan sebagai distribusi bebannya.
Dari keterangan resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tipe Jembatan Sei Wampu adalah jembatan Continuous Bridge Trusses.
Jembatan Continuous Bridge Trusses adalah jembatan rangka menerus, dimana rangkanya tersusun dari rangka yang menerus, pada jembatan tipe ini tumpuan beban terletak pada bagian tengah bentang rangka yang posisinya tidak terpisah.
Jembatan Sei Wampu ini akan tampil menawan dengan warna rangka baja yang menawan, merah merona sehingga ini akan memiliki ciri khas tersendiri di sepanjang trase JTTS wilayah Sumatera Utara.
Jembatan ini sebenarnya telah pernah dibuka pada 1 Mei lalu namun kemudian ditutup kembali hingga akhirnya diuji coba hari Jumat ini.
Jembatan ini terbilang tidak murah, menelan biaya Rp42 Miliar menggunakan dana APBN.
Meski mahal namun dampak kehadiran jembatan ini akan sangat luar biasa karena jembatan ini akan menjadi solusi pengurai kemacetan di jalan lintas Sumatera penghubung Sumut dan Aceh khususnya di Kabupaten Langkat.
Apalagi Langkat merupakan salah satu wilayah yang titik kemacetannya cukup parah pada hari-hari besar seperti Idul Fitri maupun Natal dan tahun baru.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan, Jembatan Sei Wampu diharapkan mampu mengatasi masalah kemacetan di Jalan Lintas Sumatera Utara-Aceh.
"Sebelum dibangunnya Jembatan Sei Wampu ini, kondisi jalan di Kabupaten Langkat (Sungai Wampu) menjadi salshsatu titik parah kemacetan saat masa Lebaran," kata Gubernur Edy.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga kondisi Jembatan Sei Wampu tetap baik demi kepentingan bersama. Hal ini agar arus lalu lintas Medan - Aceh di Kabupaten Langkat tetap lancar.(dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: