Kesaksian Ayah Anggota Paskibra Gedangsari Melepas Kematian Anaknya Usai Lelah Latihan
TA, Anggota Paskibra Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul meninggal dunia.-Foto: Instagram @polsekgedangsari_res_gnk-
KLATEN, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Orangtua mana yang tak terpuruk ketika harus melepas kematian anaknya yang merupakan anggota pasukan paskibra karena kelelahan latihan.
Namun hal ini harus dialami oleh orangtua TA, anggota paskibra asal SMKN 2 Gedangsari Kabupaten Gunungkidul.
Rabu 9 Agustus 2023, TA masih menjalani latihan baris berbaris di Lapangan Hargomulyo Gedang Sari.
Saat kembali ke rumahnya pukul 16:00 WIB, TA pun masih menjalani waktunya seperti biasa. Saat itu ada salah satu temannya yang ikut ke rumah.
TA pun masih sempat mengantar temannya itu pulang dan kembali lagi ke rumah sekitar pukul 17.00.
TA juga tetap berkumpul dengan orang tuanya di ruang keluarga. Hanya saja sore itu ia mengeluh kakinya pegal lelah latihan. Kemudian TA minta kakinya dipijat oleh sang ayah.
Namun alangkah kagetnya, TA yang sedang dipijat tiba-tiba pingsan.
Kemudian oleh ayahnya TA dibawa ke puskesmas terdekat di Bayat. Saat itu sang paman juga ikut mengantar.
Giyanto, paman TA menceritakan, perjalanan sebenarnya tidal lama, hanya 5 menit dari rumah ke puskesmas namun ternyata nyawa TA tetap tak tertolong.
Sesampai di puskesmas TA dinyatakan telah meninggal dunia.
Saat dikunjungi Bupati Gunungkidul Sunaryanta di rumahnya Sabtu (12/8/2023), Sinom ayah TA mengatakan bahwa anaknya merupakan anak yang ceria dan suka bersosialisasi
Tahun ini merupakan tahun kedua TA menjadi pasukan paskibra, tahun lalu saat ia masih berusia 15 tahun dan tahun ini saat TA berusiA 16 tahun.
Selain aktif berorganiasi, TA juga gemar berolahraga, terakhir TA sangat suka jogging dan berenang.
Tidak pernah ada keluhan kesehatan selama ini dari TA namun seminggu sebelum meninggal dunia, TA memang mulai mengeluh kelelahan.
Saat diperiksa ternyata TA mengalami darah rendah. Lalu pada hari Kamis 3 Agustus ayah TA pun minta TA istirahat saja dulu di rumah dan tidak sekolah.
Namun hari Senin, TA mengaku dirinya sudah sembuh dan ingin kembali beraktivitas ke sekolah lagi dan latihan lagi.
Hingga kemudian pada Rabu itulah menjadi hari terakhir TA berkumpul bersama keluarganya.
Gadis bernama lengkap Tang Aulia Delfi Safitri itu akhirnya meninggalkan duka dan kesedihan teramat dalam bagi keluarga besarnya.
TA lalu dimakamkan di pemakaman umum Padukuhan Bogem, Kalurahan Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: