Jalani Orwastu, PPPK Kementerian PANRB Harus Bisa Bawa Perubahan dan Hadapi Tantangan

Jalani Orwastu, PPPK Kementerian PANRB Harus Bisa Bawa Perubahan dan Hadapi Tantangan

Suasana kegiatan Orwastu PPPK di lingkungan Kementerian PANRB, Selasa (04/07).--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) memulai masa orientasi wawasan dan tugas (Orwastu).

Dengan berbagai latar belakang, PPPK tahun anggaran 2022 ini diharapkan bisa menciptakan perubahan positif serta menghadapi tantangaan yang ada.

“Kami percaya bahwa dengan pengetahuan, keterampilan, dan komitmen yang kuat, Saudara akan mampu menghadapi tantangan yang ada dan menciptakan perubahan yang positif untuk Kementerian PANRB,” ujar Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini saat acara Pembukaan Orwastu PPPK di Lingkungan Kementerian PANRB, Selasa (04/07).

Orwastu ini dilaksanakan sejak tanggal 4 hingga 7 Juli 2023. PPPK akan mendapatkan materi dari unit kerja mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), pengenalan rencana strategis, aplikasi Kementerian PANRB, hak dan kewajiban pegawai, disiplin dan kode etik, tugas fungsi masing-masing jabatan fungsional, serta hal-hal mendasar lainnya.

Rini menjelaskan, Kementerian PANRB saat ini sedang melakukan percepatan dalam percepatan sistem merit, khususnya pada perekrutan pegawai, termasuk saat seleksi PPPK. Pengadaan PPPK ini diikuti oleh seluruh penduduk Indonesia yang telah memenuhi kualifikasi dan syarat kompetensi. Seluruh peserta dapat memiliki kesempatan yang sama secara objektif tanpa memandang agama, ras, budaya, warna kulit, status sosial, dan sebagainya.

Proses seleksi PPPK tidak hanya dinilai dari soal-soal pada Computer Assisted Test (CAT). Kementerian PANRB juga mewajibkan pelamar PPPK mengikuti seleksi kompetensi teknis tambahan berupa praktik kerja dan wawancara dengan pimpinan unit kerja. “Hal tersebut kami lakukan guna menjaring para SDM yang berkompeten, memiliki wawasan luas, dan mampu bersaing di era digital ini,” tegas Rini.

Salah seorang peserta Orwastu, Jaka Wahyana, mengatakan seluruh proses rekrutmen sudah adil. Jaka yang sebelumnya bekerja pada bidang konstruksi ini tertarik masuk ke dunia birokrat. Baginya, reformasi birokrasi adalah sesuatu yang menantang.

Jaka yang selama ini bekerja di lapangan, menganggap perlu belajar banyak tentang regulasi. “Saya pikir ada sesuatu yang bisa di-sharing antara sesuatu di lapangan dan pada tingkat regulasi,” ujar Jaka yang melamar jabatan Analis Kebijakan Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB.

Hal senada diungkapkan Kartika Wahyu Handayani yang mengisi jabatan Arsiparis Biro Umum dan Keuangan Kementerian PANRB. Menurutnya, seleksi PPPK Kementerian PANRB transparan, termasuk pada tahap wawancara yang melibatkan pihak ANRI selaku instansi pembina arsiparis.

Kartika mengaku, ia mempelajari soal-soal dari latihan CPNS yang sebelumnya ia ikuti. “Saya berusaha bertanya pada teman-teman Arsiparis yang sudah lolos di kementerian saya, bagaimana sih materi-materinya, atau bagaimana cara untuk mengarsipkan arsip secara betul, dari situ saya makin tertarik dengan pengarsipan dan pengarsipan secara administrasi dan keuangan,” jelas Kartika.

Usai Orwastu, seluruh PPPK akan aktif bekerja di unit masing-masing sesuai tugas dan fungsinya. Selama dalam perjanjian kerja ini, PPPK akan dibekali dengan pengembangan kompetensi teknis sesuai jabatan dan kepentingan unit kerja, serta monitoring dan evaluasi kinerja. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: