Asal Usul Tutut Soeharto Pernah Top Jadi Pengusaha Tol RI, Kaitan dengan Tol Cisumdawu?

Asal Usul Tutut Soeharto Pernah Top Jadi Pengusaha Tol RI, Kaitan dengan Tol Cisumdawu?

Siti Hardianti Rukmana -Foto: Tangkap Layar Youtube Cendana TV-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Mungkin masih jelas dalam ingatan banyak orang nama Siti Hardianti Rukmana alias Mba Tutut Soeharto sebagai pengusaha tol sukses RI di era tahun 1990an.


Mba Tutut pengusaha tol, tak sedikit yang menyebutnya dengan gelar demikian. Bukan tanpa alasan, Tutut Soeharto terjun di bidang bisnis tol memang sudah sejak tahun 1990.

 

CMNP yang didirikan Tutut Soeharto merupakan perusahaan swasta pertama yang merambah bisnis tol di RI. CMNP hadir di tengah berkuasanya BUMN Jasa Marga Ketika itu. Kehadiran CMNP pun jadi warna baru bisnis tol RI karena hadirnya sektor swasta.


Sebelum serius menjalani bisnis tol, Tutut Soeharto lebih dulu mendirikan perusahaan Bernama CMNP yang belakangan disebut-sebut sebagai perusahaan milik Jusuf Hamka yang sedang menagih utang ke negara dengan nilai Rp 179,5 miliar.

Tahun 1990 menjadi awal mula bisnis tol Tutut Soeharto. Tahun itu ruas Cawang-Tanjung Priok mulai beroperasi dengan nama Tol Wiyoto Wiyono.

Jalan tol ini panjangnya 15,66 kilometer dengan nilai investasi pada zaman itu Rp291 Miliar. Nama Tutut pun melambung di semua media saat itu, sebagai pengusaha swasta pertama yang membangun tol di RI.

Kemudian prestasi perusahaan Tutut Soeharto ini pun kembal terukir, tahun 1993 CMNP kemudian membangun Jalan Tol Pelabuhan dengan panjang 13,93 kilometer.

Proyek yang semakin banyak membuat CMNP kemudian melantai resmi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1996. CMNP menawarkan 122 juta saham di harga Rp2.600/saham dan berhasil mengumpulkan dana Rp317 miliar saat itu.

Setelah itu, tol lain kembali dikerjakan, tahun 1996 CMNP dengan Jasa Marga mengoperasikan Tol Lingkar Dalam Jakarta dengan Panjang 56,51 kilometer.

Masih di tahun ini, 1996, CMNP kemudian mendirikan PT Citra Margatama Surabaya dan mulai mengerjakan konsesi Jalan Tol Lingkar Timur Surabaya.

Namun sayang, berakhirnya kepemimpinan Soeharto pada Mei 1998, membuat group CMNP ikut terdampak. Beberapa mega proyek percepatan jalan tol era Soeharto yang seharusnya dikerjakan CMNP group diminta stop oleh IMF karena RI saat itu mengalami krisis ekonomi yang hebat 1997-1998.

Kemudian, nama Tutut pun mulai pudar di CMNP. Adalah anaknya Bernama Danty Indriastuti yang menjabat sebagai Direktur Utama, itupun kemudian tak lagi ada sejak tahun 2016.

Tak banyak pula yang tahu, bagaimana jalan ceritanya sehingga nama Tutut dan juga nama keluarga Tutut Soeharto lainnya, kemudian lenyap dari jajaran direksi CMNP, kini lebih banyak didominasi oleh nama-nama keluarga Jusuf Hamka.

Saham keluarga Jusuf Hamka memang ada di CMNP, namun sebenarnya, pemegang saham utama CMNP malah bukan keluarga Jusuf Hamka namun BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch, dengan kepemilikan di atas 50 persen saham, lalu sisanya masyarakat sebesar 41 persen.

Tak ada pula yang tahu, apakah BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch masih terafiliasi dengan keluarga Tutut Soeharto? Tidak ada penjelasan dan referensi terkait hal ini.

Namun Jusuf Hamka saat kisruh persoalan menagih hutang ke negara beberapa waktu ke media mengatakan, CMNP sekarang tak lagi ada kaitannya dengan Grup Citra Lamtoro Gung Persada yang notabene dulunya dimiliki Tutut Soeharto.

Jusuf Hamka pun membantah keras keterkaitan Grup CMNP dalam skandal BLBI. Jika benar CMNP terkait harusnya kan masuk dalam list obligor BLBI tapi nyatanya tidak.

Tuduhan perusahaannya terafiliasi dengan Bank Yama Milik Tutut Soeharto yang dibailout alias ditalangi pemerintah kata Jusuf Hamka juga terlalu mengada-ngada.

Lantas apa hubungannya CMNP dengan Tol Cisumdawu? Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi - Sumedang - Dawuan) dibangun oleh perusahaan Jusuf Hamka PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) melalui anak usahanya PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).

Dalam membangun Tol Cisumdawu, Jusuf Hamka mengaku telah merogohkan kocek dari saku pribadinya senilai Rp12,5 Triliun. Hal ini pernah diakui Jusuf Hamka saat berkunjung ke rumah Youtuber Denny Sumargo lalu diupload Denny melalui TikTok @dennysumargoreal.

Jusuf Hamka di CKJT sendiri memegang posisi sebagai Direktur Utama di CKJT dan anaknya Fitria Yusuf sebagai Komisaris Utama.

Komposisi saham di CKJT yang membangun Tol Cisumdawu, induk perusahaannya CMNP adalah menjadi mayoritas pemilik saham dengan jumlah saham lebih dari 50 persen saham. Kemudian sisanya PT Waskita Toll Road, PT Brantas Abipraya persen, PT Jasa Sarana persen. (dpc)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: