Mengenal Montessori Untuk Pendidikan Anak
Mengenal Montessori Untuk Pendidikan Anak--
JAMBIEKSPRES.CO.ID- Semakin maju peradaban, tentu diharapkan berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas generasi penerus. Itulah mengapa setiap zaman selalu ada pembaruan dalam ilmu parenting.
Salah satunya, metode montessori yang belakangan menjadi tren di kalangan orang tua muda. Apa sih metode montessori? montessori diambil dari nama belakang sang penggagas, yakni Maria montessori.
Maria sendiri merupakan dokter wanita pertama di Italy. Saat mendapatkan tugas mengobservasi anak-anak berkebutuhan khusus di rumah sakit jiwa, Maria merasa ada yang salah dengan cara penanganan rumah sakit tersebut.
Dari sanalah, beliau terinspirasi untuk menemukan metode pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, hingga berkembang menjadi metode pembelajaran baru bagi anak normal pada umumnya, yang dikenal dengan Metode Montessori.
Hal dasar yang ditekankan dalam gaya didik Montessori ini adalah kemandirian, dan kreativitas. Dan demi mencapai hal tersebut, metode ini mengajarkan para orang tua maupun tenaga pengajar untuk memberi kebebasan dan menghargai apapun keputusan anak. Tidak ada sistem dikte dan paksaan dalam metode ini.
Mudahnya, metode ini dapat disebut serupa dengan metode sambil belajar. Para orang tua pun bisa menerapkan metode ini di rumah pada anak sedini mungkin, bahkan sebelum usia 1 tahun.
Bagaimana caranya? Ingat saja, 5 area yang masuk ke dalam Metode Montessori ini, yaitu Kehidupan Praktis (Practical Life), Indera (sensorial), Budaya (culture), Bahasa (language) dan Matematika (math).
Area Kehidupan Praktis adalah membiarkan anak terlibat dalam pekerjaan rumah. Seperti menyapu, mengajak anak memasukkan pakaian ke mesin cuci, dan pekerjaan rumah lainnya yang lebih mudah sesuai kemampuan anak. Area indera menyangkut kegiatan-kegiatan yang dapat mempertajam kemampuan sensori anak, seperti bermain puzzle yang melatih mata, tangan, dan otak.
Bisa juga hal sederhana seperti memasukkan bola, bermain pasir, atau benda bertekstur lainnya. Area budaya dan bahasa sendiri dapat dicapai dengan berkomunikasi dan membacakan buku cerita pada anak.
Melalui area budaya anak diharapkan mengerti tara krama dan kedisplinan, sementara melalui area bahasa anak dapat mengenal huruf, warna, benda, dan mengerti banyak kosa kata lainnya.
Area matematika tentu mencakup angka, bentuk, dan ukuran. Namun, dalam metode Montessori, orang tua atau tenaga pengajar harus mengenalkan matematika kepada anak dengan cara yang jauh lebih menyenangkan, seperti bermain puzzle bentuk, berhitung sambil bernyanyi, mengurutkan balok dari yang kecil, dan banyak ide bermain lainnya.
Tidak perlu mahal bahkan dengan memanfaatkan apa yang ada di rumah, orang tua sudah bisa menerapkan metode Montessori. Kuncinya, percaya bahwa anak sejak usia dini sudah memiliki keputusannya sendiri dan orang tua wajib menghargai itu. Agar anak bisa mengeksplor apa yang ia inginkan serta terbiasa untuk percaya diri dalam memilih minat dan bakatnya sendiri. Mari bersenang-senang bersama anak hebat dengan Metode Montessori! (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: