Pengolahan Air Gambut di PTPN VI, Tekan Ongkos Produksi
Nazarsyah Hutagalung, Manager Unit Usaha Lagan--
Dengan transportasi air ini, Unit Usaha Lagan sudah mengurangi pengunaan akses jalan darat. Tentunya, biaya perbaikan jalan jadi berkurang. Terlebih jalan gambut, rentan dengan kerusakan.
“Tetap mengunakan transportasi air berbiaya murah, lebih efektif,” katanya.
Sebaliknya, tanpa biaya perbaikan jalan, peningkatan transportasi air bisa ditingkatkan dengan menambah kapasitas maupun muatan.
Ekman Indra, Asisten Kepala Unit Usaha Lagan mengatakan, water managemen ini berdasarkan topografi dibagi menjadi 3 Zona.
Pengelolaan air dijaga dari puluhan kanal-kanal yang ada dengan ambang batas minus 40. Untuk menjaga level air itu, dibuat sekat-sekat antar kanal di zona-zona tersebut.
Masih penjelasan Ekman, untuk pengelolaan air ini Unit Usaha Lagan membentuk divisi khusus.
“Setiap level ada petugas yang akan memonitor kondisi air kita. Baik di kondisi kanal, maupun di areal kita,” katanya.
Manajemen pengelolaan kanal ini berpengaruh pada produksi sawit. Baik pada musim kemarau maupun saat banjir. Mengunci kanal dengan level-level air, berdampak pada produktivitas sawit sekaligus terkait pengelolaan karhutla.
Ekman memaparkan, desain blok kanal berjarak. Pengelolaan kanal bahkan memiliki petugas dan menara pantau.
Kemudian, 3 kanal berdimensi besar dan kedalaman hingga 6-8 meter menjadi persiapan antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tutup nazarsyah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: