Nekat Bawa WNA Naik Gunung Kerinci Tanpa Izin, Pemandu di Blacklist TNKS

Nekat Bawa WNA Naik Gunung Kerinci Tanpa Izin, Pemandu di Blacklist TNKS

Puluhan WNA Nekat Mendaki Gunung Kerinci saat Pendakian Ditutup--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pemandu WNA asal Malaysia yang  nekat naik Gunung Kerinci tanpa melapor ke pos jaga R10 Kayu Aro akhirnya di berikan sanksi oleh TNKS. Pemandu yang juga owner homestay di Kayu Aro ini diblacklist. 

Abdul Rapani pemandu yang membawa 16 orang WNA ke puncak Gunung Kerinci saat jalur pendakian Gunung Kerinci ditutup mengaku salah dan sudah ditegur serta diberikan sanksi oleh TNKS. Dia mengatakan saat itu masuk secara diam-diam pada pagi hari. 

"Semua dari Malaysia, ada 16 orang. Saya kemarin memang salah, masuk secara diam-diam. Lewat pintu rimba, tapi memang kita dak lapor, " ujarnya saat dikonfirmasi 

Dia menyebutkan saat itu ada lebih 20 orang WNA yang berwisata di Kayu Aro, namun yang naik gunung Kerinci ada 16 orang. Selebihnya ke wisata rawa bento dan air terjun. 

Diberitakan Warga negara asing nekat melakukan pendakian gunung Kerinci saat jalur pendakian ditutup dampak erupsi. Informasi yang berhasil diperoleh ada sekitar 21 orang pendakian gunung Kerinci sebagian besar merupakan warga asing. Sedangkan jalur pendakian gunung Kerinci sudah ditutup sejak Oktober 2022 hingga saat ini. 

Menurut Angga salah seorang pemandu gunung Kerinci pendakian yang dilakukan  sebanyak 21 orang terjadi pada tanggal 3-4 Maret 2023. Bahkan ia memiliki video dan foto saat pendakian ilegal yang dilakukan  warga negara asing tersebut. 

"Dugaan pelanggaran di Gunung Kerinci kembali terjadi dilakukan oleh 21 orang warga negara asing (WNA) yang melakukan pendakian Gunung Kerinci saat jalur pendakian masih ditutup. Dugaan pelanggaran ini terjadi pada tanggal 3-4 maret wisatawan asing tersebut melakukan pendakian di Gunung Kerinci. Perlu diketahui jalur pendakian Gunung Kerinci ditutup sejak bulan Oktober 2022 hingga hari ini belum dibuka kembali untuk pendakian, "jelasnya kepada Jambi Ekpsres, Kamis (16/3/2023)

Angga mengatakan wisatawan mancanegara yang melakukan pendakian ini juga terlihat santai mengabadikan momen selama pendakian dan menguploadnya di media sosial. Biasanya wisatawan asing yang datang melakukan pendakian Gunung Kerinci selalu mengunakan Guide Lokal. 

"Saya dan teman-teman belum tau pasti mengapa pelanggaran ini dapat terjadi. Bisa jadi ada oknum Guide yang lebih berkuasa dari Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga penutupan Gunung Kerinci hingga hari ini dianggap angin lalu atau mungkin ada kongkalikong  antara oknum Guide lokal  dan oknum dari petugas Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga wisatawan asing bisa bebas masuk ke Gunung Kerinci yang sedang ditutup untuk melakukan pendakian. Dan bisa jadi pelanggaran ini terjadi lebih dari satu kali, "tambahnya

Dia menambahkan  saat ini lebih dari 100 orang porter dan pemandu kehilangan pekerjaan  dampak dari penutupan Gunung Kerinci. Kehilangan pekerjaan membuat para pemandu Gunung sebisa mungkin untuk survive. Beberapa pemandu menjadi pengangguran, ada yang kerja serabutan, ada yang sudah berangkat menjadi TKI, ada yang bertani dan sebagainya. 

"Kita berharap Taman Nasional Kerinci Seblat  menindak dengan tegas lokal guide, tour operator dan wisatawan asing yang terlibat dalam pelanggaran ini yakni melakukan blacklist permanen sesuai dengan standar operasional prosedur pendakian Gunung Kerinci, " katanya

Atas hal ini, Angga mengatakan dirinya dan pemandi lain sudah membuat dan menyampaikan laporan ke Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat dengan melampirkan bukti foto dan vidio wisatawan asing yang melakukan pendakian di gunung Kerinci. 

"Iya hari ini sudah kami laporkan ke TNKS, " ujarnya. 

Sementara itu kepala Posjaga pendakian gunung Kerinci Dudung dikonfirmasi Jambi Ekspres mengatakan belum mengetahui hal tersebut. Saat dikatakan kejadian tersebut tanggal 1-6 Maret 2023, Dudung mengatakan belum mendapat laporan. "Kapan itu makan apa siang, kami belum tahu, " ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: