Pembangunan Tol Jambi Ditunda karena Dua Masalah Ini

Pembangunan Tol Jambi Ditunda karena Dua Masalah Ini

Ilustrasi Pengembangan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap 1. -Foto : Dok Hutama Karya-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Meski lelang telah selesai dilaksanakan, pemenang juga telah ditentukan yaitu PT Hutama Karya, namun proses pembangunan jalan Tol Jambi khususnya Seksi 3 Bayung Lencir - Tempino harus ditunda karena beberapa kendala.

 

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi Ibnu Kurniawan kepada Jambi Ekspres menjelaskan, hingga saat ini kontrak dengan pemenang lelang belum dilakukan hingga keluar kepastian dari pemerintah pusat.

 

BACA JUGA:

 

Lebaran 2023, Tol Jambi Belum Diapa-apakan, Tol Indralaya Nyambung ke Prabumulih

 

Kontrak Belum Diteken, Gubernur Al Haris Sebut Dijanjikan Menteri PUPR Groundbreaking Tol Jambi Bulan Ini

 

Berdasarkan pengumuman jadwal awal lelang yang diperoleh Jambi Eksores dari LPSE, kontrak kerja antara pengembang dengan pihak Kementerian PUPR seharusnya dilaksanakan pada Maret 2023 ini.

 

Namun kontrak kata Ibnu harus ditunda karena terkait dengan kendala anggaran yang belum ada dan juga terkait izin multi years yang belum rampung.

 

Adapun alokasi dana sesuai pagu yang dibutuhkan untuk pembangunan ruas tol Jambi Seksi 3 Bayung Lencir - Tempino adalah Rp 2.83 Triliun. Karena dibangun dengan sistem multi years, pada tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp 1,5 Triliun. 

 

Saat ini Ditjen Bina Marga kata Ibnu sedang mengusulkan  penambahan anggaran melalui Bendahara  Umum Negara  (BUN).

 

"Tapi kan untuk memperoleh dana BUN ini prosesnya agak panjang, bisa jadi sesuai pengalaman yang sudah-sudah pada Semester 2 tahun 2023," lanjut Ibnu lagi.

 

Terkait skema multi years, ini juga diakui Ibnu masih jadi kendala karena belum keluar izinnya. Multi Years atau kontrak tahun jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan APBN lebih dari satu tahun. 

 

Lantas bagaimana dengan kesiapan lahan? jalan tol Jambi Seksi 3 khususnya yang berada di wilayah Provinsi Jambi, kata Ibnu tak ada hambatan, bahkan progres pembebasan lahannya sudah 100 persen. 

 

"Jadi intinya kita belum bisa melaksanakan kegiatan pembangunan jalan tol seksi 3 karena belum bisa kontrak walaupun proses lelang telah selesai dan tinggal kontrak," sebut Ibnu.

 

BPJN Wilayah Jambi hingga saat ini masih menunggu kelanjutan instruksi pusat terkait ketersediaan dana untuk pekerjaan fisik  Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang melintasi Jambi tersebut. 

 

Pada prosesnya nanti, jika Seksi 3 Tol Bayung Lencir - Tempino ini selesai, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pembangunan Tol Tempino - Jambi, lalu Tol Jambi Rengat. 

 

"Tapi ini belum ada kejelasan kapan dilaksanakan  karena kebutuhan dana besar, saat ini sedang proses penyimpanan readiness criteria, termasuk penyiapan rencana pembiayaan, bisa KPBU atau loan," ujar Ibnu. 

 

Adapun Jalan tol Bayung Lencir - Tempino ini panjangnya 33 kilometer  terbagi menjadi 3 seksi. Yakni seksi pertama dan kedua berada di Provinsi Sumatera  Selatan. Sementara  seksi tiga ada di Provinsi  Jambi. 

 

"Porsi di Sumsel sepanjang 18 km, dan di Jambi 15 KM. Jadi total panjang penanganan  pembangunan tol Bayung Lencir - Tempino seksi 3 ini sepanjang 15 kilometer," pungkasnya. 

 

BACA JUGA:Lebaran 2023, Tol Jambi Belum Diapa-apakan, Tol Indralaya Nyambung ke Prabumulih

 

BACA JUGA:Universitas Tertua di Aceh Ketiban Dampak Tol Sibanceh

 

BACA JUGA:Kontrak Belum Diteken, Gubernur Al Haris Sebut Dijanjikan Menteri PUPR Groundbreaking Tol Jambi Bulan Ini

 

Hutama Karya Pengembang Tol Jambi

 

Hutama Karya membukukan sejarah di Jalan Tol Trans Sumatera. Begitu banyak ruas yang dikerjakan Hutama Karya, termasuk tol yang ada di Provinsi Jambi, Seksi 3 Tol Bayung Lencir-Mestong. 

 

Dalam proyek ini harga terkoreksi yang dimenangkan Hutama Karya adalah Rp. 2.759.711.018.000,00. 

 

Saat proses lelang, tercatat ada 75 perusahaan yang mendaftar,  Namun yang melanjutkan proses hingga memasukkan harga penawaran hanya ada dua perusahaan, yaitu PT Hutama Karya (Persero) dan PT Adhi Karya Persero, sama-sama BUMN 

 

Hutama karya mengajukan harga Rp. 2.759.711.018.000,00 sementara Adhi Karya mengajukan harga 2.800.620.506.733,33. 

 

Pekerjaan akan dilaksanakan di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi tepatnya di Kecamatan Mestong. 

 

Jika melihat jadwalnya, seharusnya 3 Maret telah dilakukan tanda tangan pemenang kontrak sehingga pihak pemenang bisa langsung bekerja sesuai jadwal yang telah diajukan. 

 

Sekitar Maret 2023 pula seharusnya pekerjaan Seksi 3 Tol Bayung Lencir-Tempino mulai dikebut di Kabupaten Muaro Jambi. 

 

Namun ternyata seiring waktu, karena masalah dana dan juga izin multiyears yang belum rampung, Pokja kemudian melakukan perubahan jadwal, hingga batas waktu yang belum ditentukan.  

 

Adapun Seksi 3 Tol Bayung-Lencir-Tempino ini merupakan bagian dari ruas tol Betung - Tempino - Jambi sepanjang 169 Km. 

 

Ruas ini sudah memiliki Feasibility Studies (FS) dan basic design yang ditargetkan bisa tersambung tahun 2024 mendatang.  

 

Sebelumnya Gubernur Jambi berharap proses pembangunan jalan Tol Tempino segera bisa dilakukan mulai bulan Februari 2023. 

 

Gubernur Jambi juga memastikan persoalan pembebasan lahan sudah rampung dan tak ada kendala lagi. 

 

"Laporan yang saya terima dari Karo Pemerintahan dan Otda Pemprov, sudah selesai semua sudah clear. Cuma memang sedang ada dalam proses pembayaran di bank," lanjut Al Haris.

 

Sementara itu Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Agus Sunaryo sebelumnya juga sempat sangat optimis konstruksi ruas lain tol Jambi-Betung Seksi 3 ini bisa dimulai semester 1 tahun 2023 ini.

 

Kata Agus, pembangunan tol Jambi - Betung akan jadi prioritas kemudian dilanjutkan dengan pembangunan tol Jambi-Rengat.

 

Adapun untuk pembebasan lahan ruas tol Jambi-Betung di wilayah Provinsi Jambi akan menelan dana hingga Rp1,7 triliun.(aba/dpc)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: